Cari Berita

Breaking News

Dua Warga Bandarlampung Meninggal Usai Divaksin, Sempat Beri Tahu Riwayat Penyakit

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Selasa, 16 November 2021

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (ist/inilampung)

INILAMPUNG.COM, Bandarlampung - Dua warga Kaliawi, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung, meninggal dunia beberapa hari usai melakukan vaksinasi Covid-19.

Informasi yang dirangkum inilampung.com, warga tersebut Idris (65) dan Yatimah (69). Ia meninggal usai meninggal dunia sehari usai melakukan vaksinasi covid-19 di lingkungan RT 04 pada Sabtu, 23 Oktober 2021 lalu.

Istri Idris, Marlina, menjelaskan suaminya dalam kondisi sehat ketika menerima vaksin. Ia mengakui sang suami memiliki kormobid penyakit gula darah dan disampaikan kepada petugas sebelum disuntik.

"Kalau cerita bapak (Idris) sebelum meninggal, dia bilang gula darahnya 300, tapi tetap diperbolehkan, petugas hanya menyuruh untuk banyak minum air putih," ungkap Marlina, kepada lampost.co Minggu, 14 November 2021.

Ia mengatakan, suaminya mulai jatuh sakit setelah 2 hari menerima vaksin. Suaminya merasakan lemas, berdasarkan keterangan dokter gula darah dan tensi darah naik, serta ada gangguan jantung. Padahal, Idris tidak punya riwayat penyakit jantung.

Idris juga sempat dilarikan dan dirawat di rumah sakit selama seminggu sebelum menghembuskan nafas terakhir.

"Saya juga sempat sakit, ini sekarang juga masih lemas setelah divaksin," kata dia.

Sementara itu Tati, menantu Yatimah, menyebut mertuanya langsung lemas usai divaksin. Mertuanya merasakan pusing dan sempat muntah-muntah saat di rumah.

"Divaksinnya jam 9 pagi, siangnya langsung drop," tuturnya.

Menurutnya, sama seperti Idris, ibu mertuanya mengaku memiliki riwayat darah tinggi kepada petugas. Namun, petugas tetap memperbolehkan Yatimah menerima vaksin.

Ia sangat menyayangkan tindakan petugas vaksinasi yang memperbolehkan mertuanya menerima vaksin. Sebab, orang yang memiliki tensi darah tinggi seharusnya tidak diperkenankan menjalani vaksinasi.

"Kami keluarga sebelumnya juga melarang karena memang ibu punya darah tinggi, tapi karena dianjurkan RT dan petugas jadi ikut divaksin," terangnya.(dbs/inilampung)

LIPSUS