Cari Berita

Breaking News

Rekrutmen Dosen Tetap di UIN Raden Intan Disebut Curang

INILAMPUNG
Rabu, 17 November 2021


Penerimaan Dosen Tetap Bukan PNS di UIN Raden Intan Lampung (ist/inilampung)

Peserta yang lolos Dosen Tetap Bukan PNS di UIN Raden Intan Lampung, selain istri bekas tukang cuci mobil Rektor Prof Mukri, juga anak-anak pejabat dan dosen.


INILAMPUNG.COM- Rekrutmen Dosen Tetap bukan PNS di UIN Raden Intan Lampung, sudah diumumkan hasilnya. Terdapat 72 nama yang sudah dinyatakan lulus dari 502 total pelamar yang lolos seleksi berkas. Rekrutmen dosen itu, disebut sebagai kecurangan sekaligus manipulasi. 


Selain disinyalir banyak titipan, sederet anak pejabat di kampus itu lulus semua.


"Seharusnya, tidak usah dibuka, langsung aja direkrut, repot amat," ujar Ardhi, bukan nama sebenarnya.


Pelamar pada Asisten Ahli Dosen itu menjelaskan, proses seleksi berkas dan tes, dilakukan secara kilat, melalui aplikasi zoom, dan hanya berlangsung sekitar tujuh menit. 


"Tujuh menit, teman saya ada juga yang kurang dari 7 menit, dengan melibatkan tiga penguji," ujar dia pada inilampung.com, Selasa, 16 November 2021.


Materi yang ditanyakan, seputar pemberkasan seperti pengertian kerja dosen. "Lalu ada juga pertanyaan motivasi menjadi dosen apa (pertanyaan dengan bahasa Inggris)," ujar dia.


Senada dengan Ardhi, peserta yang tidak lolos, Astuti, menjelaskan dirinya hanya diwawancarai lima menit. 


"Sudahlah, bikin jengkel, kurang malah dari lima menit," kata pelamar Asisten Ahli Dosen jurusan Pembelajaran Fikih itu.


Semua, jelas dia, hanya formalitas dan sudah ada kapling berdasar titipan. "Nepotisme semua. Saya sebutin ya, itu anak Prof Siti Patimah, lolos, anak Prof Nasor, lolos, istri dosen di Fakultas Tarbiyah,  Pak Sunarto, bekas tukang cuci mobil Pak Mukri itu, lulus, anaknya mantan Ketua MUI Lampung yang dosen syariah itu juga, lulus," kata dia yang diwawancarai lewat ponselnya dengan nada tinggi.


Terdapat setidaknya, titipan beberapa pejabat di UIN Raden Intan Lampung lolos. Asisten Ahli Manajemen Kurikulum dan Program Pendidikan misalnya, atas nama Nina Ayu Puspita Sari. 


Nina Ayu Puspita Sari, dalam lampiran biodata itu tertulis, lahir di Bandarlampung, 18 Agustus 1997, anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Prof. M. Nasor dan Sri Haryanti. 


Nina sendiri, ketika dikonfirmasi inilampung.com, belum merespon terkait kelulusannya sebagai Dosen Tetap bukan PNS apakah karena memang kemampuannya atau sebab anak dosen di kampus yang bertagline Intellectuality, Spirituality, Integrity itu.


"Ya, kalau Nina anak Prof Nasor masih ragu jika tes itu hanya titipan, Teh Ulfa itu, anak Pak Khoirudin Tahmid dan Abdul Latief Arung Arafah anak Prof Siti Patimah, Desi Habibah juga itu silahkan cek siapa dia, bagaimana dia, berapa nilainya, murni apa titipan?" kata Lia, salah satu peserta yang kesal karena tidak lolos tes.


Sementara itu, rentang waktu dua hari, jajaran penguji Dosen Tetap Bukan PNS di UIN Raden Intan Lampung, tercatat menguji 502 pelamar. Menurut Kepala Biro AUPKK Dr. Abdurrahman, tes memang dilakukan secara daring. 


Pelaksanaan tes dilakukan melalui aplikasi zoom pada Senin, 15 November 2021. Menurut Abdurrahman, dilansir dari portal radenintan.ac.id, ada tiga indikator penilaian pada tes ini. “Terdapat 25 tim penguji. Satu tim terdiri dari tiga orang penguji yang akan menilai tiga indikator  yakni kompetensi, indikator loyalitas, dan microteaching.” 


Hal itu dibenarkan beberapa peserta yang diwawancarai inilampung.com, salah satu pertanyaan di bidang wawasan kebangsaan, Lia menyatakan, ditanya soal empat pilar itu apa saja, lalu memperkenalkan diri menggunakan bahasa arab. 


Namun yang pasti, jelas dia, tidak ada penilaian atau hasil tes tertulis maupun nilai akhir dari wawancara.  "Tiba-tiba, besoknya sudah pengumuman 72 nama yang lolos, itu pun anak dan kerabat pejabat semua," kata dia. (tim/inilampung)


LIPSUS