Cari Berita

Breaking News

Soal Teroris Lampung, Begini Respon Muhammadiyah

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Rabu, 10 November 2021

Ketua Muhammadiyah Lampung, Prof Marzuki Noor/Ist

INILAMPUNG.COM-
Sejak akhir Oktober lalu, setidaknya sudah ada 8 orang di bumi ruwa jurai yang ditangkap oleh Densus 88 Mabes Polri terkait dugaan terorisme. 


Menanggapi fenomena tersebut, Nahdlatul Ulama bersikap tegas, mendukung pemerintah agar lebih berani. 


Sikap NU itu, berbeda dengan Muhammadiyah Lampung yang memberikan respon sebaliknya. Selain diam dan no comment, juga memilih tidak mengambil sikap. Enggan berkomentar.


"Wah, saya no comment, tidak tahu dan tidak mengikuti perkembangan," demikian diucapkan salah satu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung, H. Mudzakir yang diwawancarai inilampung.com, Rabu, 10 November 2021.


Selain takut salah dalam komentar, dirinya mengaku tidak memahami situasi dan persoalan yang terjadi. Namun demikian, menurut dia, jika benar yang ditangkap teroris, sebaiknya segera diproses sesuai hukum yang berlaku. 


"Kalau benar ya tangkap, tangkap saja," ucap dia.


Senada, Ketua PW Muhammadiyah Lampung, Prof Marzuki Noor. Selain tidak berkomentar terlalu jauh, juga menegaskan sibuk dengan pembenahan internal. "Yang lebih penting bagi kami, sikap Muhammadiyah ini, membina jamaah agar tidak terpengaruh dengan aksi terorisme dan doktrin-doktrin keliru," jelas dia.


Mantan Rektor UM Metro itu menegaskan, banyak jamaah dan terutama kader di lingkungan persyarikatan yang mesti lebih dibenahi dibanding mengomentari kerja-kerja Densus 88 yang pasti sudah punya prosedur dan mekanisme penegakkan hukum sendiri. "Kami merasa lebih penting membina ke dalam (Muhammadiyah), baik ke pimpinan, majelis, lembaga, AUM dan ortom di semua tingkatan," kata Marzuki.


Sementara itu, diberitakan sebelumnya bahwa Ketua PWNU Lampung Prof Moh Mukri menjelaskan, banyak terorisme dipicu kelompok-kelompok khawarij. "Orang-orang radikal itu, belajar agamanya gak tuntas," tegas dia.


Mukri juga mengimbau pemerintah lebih tegas dan mendukung sepenuhnya penangkapan terduga teroris. "Kelompok wahabi salafi ini yang sering jadi pemicu lahirnya gerakan-gerakan terorisme. Mereka khawarij," ucap Rektor UIN Raden Intan.(tim/inilampung

LIPSUS