Cari Berita

Breaking News

PPKM Berakhir, Ini Data Covid-19 dalam Sepekan

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Senin, 03 Januari 2022

INILAMPUNG.COM, Jakarta - Pemerintah mengevaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan berakhir hari ini. Kasus Covid-19 selama satu pekan relatif naik turun dan masih berada di bawah angka 300 kasus per hari.

Kasus Covid-19 Selama 1 Pekan
Berdasarkan data yang dihimpun dari BNPB, kasus Covid-19 Indonesia di awal tahun 2022 terpantau landai. Berikut selengkapnya:

2 Januari 2022
Kasus Positif: 174
Pasien Sembuh: 190
Pasien Meninggal: 1

1 Januari 2022
Kasus Positif: 274
Pasien Sembuh: 165
Pasien Meninggal: 2

31 Desember 2021
Kasus Positif: 180
Pasien Sembuh: 193
Pasien Meninggal: 6

30 Desember 2021
Kasus Positif: 189
Pasien Sembuh: 399
Pasien Meninggal: 7

29 Desember 2021
Kasus Positif: 194
Pasien Sembuh: 270
Pasien Meninggal: 10

28 Desember 2021
Kasus Positif: 278
Pasien Sembuh: 152
Pasien Meninggal: 8

27 Desember 2021
Kasus Positif: 120
Pasien Sembuh: 271
Pasien Meninggal: 8

Kasus Varian Omicron

Dari data yang dirilis Sabtu (1/1), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan ada 68 kasus Corona varian Omicron baru di Indonesia sehingga total kasus menjadi 136. Menurut Kemenkes, seluruh kasus baru berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.

"Semua kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri, dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat," kata juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi seperti dilihat dari situs Kemenkes, Sabtu (1/1/2022).

Dia mengatakan, satu dari 68 orang yang positif Corona varian Omicron itu memiliki gejala sedang. Selain itu, 29 orang disebut mengalami gejala ringan, 29 orang tidak memiliki gejala dan sembilan orang tanpa keterangan.

Dia mengingatkan warga agar menahan diri dan tidak bepergian ke luar negeri. Terutama, katanya, ke negara-negara dengan tingkat penyebaran Corona tinggi.

"Jangan egois. Harus bisa menahan diri untuk tidak bepergian dulu ke negara dengan transmisi penularan Covid-19 yang sangat tinggi seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Kita harus bekerja sama melindungi orang terdekat kita dari tertular Covid-19. Mari kita menahan diri," kata Nadia.

Selain itu, Nadia mengatakan data WHO menunjukkan prediksi peningkatan kasus akibat Omicron lebih cepat dibandingkan dengan Delta. Akan tetapi tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit atau ICU yang lebih rendah dibandingkan dengan periode Delta.(dbs/inilampung)

LIPSUS