Cari Berita

Breaking News

Tim BPBD dan Warga Normalisasi Saluran Air Penyebab Banjir

INILAMPUNG
Minggu, 09 Januari 2022

Tim BPBD Pringsewu bersama warga Pekon Pardasuka lakukan gotong royong normalisasi Boloran Marga Bhatin selama tiga hari.
 
INILAMPUNG, Pringsewu -- Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pringsewu mewujudkan rencana normalisasi saluran pengairan premier (boloran) Marga Bhatin yang ada di Pekon Pardasuka, Kecamatan Pardasuka.

Kegiatan selama tiga hari sejak Jumat - Minggu (7-9/1/2022) itu dilakuan secara gotong-royong  melibatkan warga dari tiga dusun yakni Dusun Jatiagung, Ujung Gunung dan Dusun Marga Bhatin.

"Alhamdulillah kami mendapatkan bantuan alat berat berupa Eksavator Mini guna percepatan normalisasi dari Brigade Al Shintan Kabupaten Pringsewu. Sehingga selama tiga hari berturut hampir selesai 100 persen,"ucap Agus Purnomo Analis Kebencanaan BPBD Kabupaten Pringsewu.

Agus mewakili Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pringsewu Edi Sumber Pamungkas menjelaskan, normalisasi Boloran Marga Bhatin sepanjang 800 meter dengan lebar sekitar 3 meter dan kedalaman 1,5 meter itu atas inisiasi Bhabisa setempat Sertu Martoyo bersama Kepala Pekon Pardasuka.

Menurutnya, dilakukan normalisasi karena dinilai kondisi Boloran Marga Bhatin yang ada di Dusun 07 Ujung Gunung, Pekon Pardasuka sepanjang 800 meter kerap banjir akibat pendangkalan, penyempitan dan belokan pada saluran air tersebut.

Hal itu terbukti pada Desember 2021 lalu sudah dua kali setiap turun hujan deras pasti terjadi banjir, bahkan airnya meluap masuk ke rumah warga hingga membuat tidak nyaman dan mengganggu aktivitas perekonomian warga.

Hal itu juga  Setelah dilakukan Survei dan kaji cepat oleh Tim BPBD Pringsewu bersama Kepala Pekon serta Babinsa Pekon Pardasuka  untuk mengetahui faktor utama penyebab terjadinya banjir.

Berdasarkan, hasil analisa, survei dan penjajagan menyimpulkan bahwa panjang Boloran Marga Bhatin sekitar 800 Meter.

Pada 0 - 200 meter dari Ruas Jalan utama terjadi penyempitan dan pendangkalan pada boloran. Lalu pada 200 - 300 meter terjadi kerusakan dan penyumbatan aliran,  pada 300 - 600 Meter terjadi pendangkalan dan pembelokan aliran.

"Pada 600-800 meter juga terjadi pendangkalan pada aliran Boloran (Primer)," imbuh Agus Purnomo.

Ismail salah satu tokoh pemuda setempat yang juga sekaligus menjadi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)  Pardasuka mengucapkan banyak banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan memberikan empati serta perhatian tersendiri terhadap permasalahan banjir di Pekon Pardasuka yang akhirnya dapat dengan cepat tertangani pada tahun ini.

Semoga dengan normalisasi Boloran tidak akan terjadi banjir lagi dan jika hujan turun  pada malam hari seluruh warga tidak was was dan dapat beristirahat dengan nyenyak.

"Kami minta kepada warga masyarakat juga harus peduli dengan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan di aliran tersebut yang dapat menyebabkan Banjir seperti sudah diwarning oleh BPBD Kabupaten Pringsewu dengan memasang Papan Peringatan di wilayah tersebut," ucap Ismail. (tyo).

LIPSUS