Cari Berita

Breaking News

Datang dengan Semangat Bangun Gerakan

Senin, 14 Februari 2022
Views


Oleh S.N Laila



Selamat jalan AYE, maafkan aku yang tisak sanggup mengantarmu ke peristirahatan terakhir. Aku pamit ke istrimu dan doaku selalu menyertai langkahmu.

AYE, maafkan aku yang lama tak berkabar denganmu sepeninggal Dedy Mawardi. 

Setelah sakit, jika bertemu biasanya kamu peluk aku sambil menangis. Kamu juga berkabar ketika kamu bisa ke masjid sendiri dan juga ketika latihan naik motor lagi. Ternyata aku lama sekali tak bersapa dan tidak memantau kondisimu. Maafkan aku ya Win.

Aku mengenalmu sejak masih kuliah, datang ke kantor dengan semangat anak muda membangun gerakan.  

Aku masih ingat, betapa serunya diskusi kita dengan almarhum,  Imam Ghozali, Idhan Januwardhana tentang pentingnya mendukung gerakan perempuan. 

Berlembar-lembar kertas plano kita habiskan untuk meyakinkan bahwa akar penindasan perempuan itu bersumber dari dua hal: struktural dan kultural. Kalau rakyat yanh tertindas sumber penindasannya struktural saja. Kalian, laki-laki yang menjadi korban rezim otoriter bisa bertepuk dada dan bangga menjadi korban dan bisa bercerita dengan lantang kepada dunia bahwa kalian korban. 

Sedang kalau perempuan jadi korban, dia akan bersembunyi dan menyimpannya rapat-rapat. Aku melihat reaksi kamu, Idhan dan Imam ketika kupertemukan dengan korban (istri) yang dibakar suaminya. Kalian terduduk lemas, entah apa yang ada dalam pikiran kalian, tapi setelah itu aku merasakan dukungan penuh daru kalian yang pada saat itu mimpin NGO besar di Lampung.

Semua kawan tahu kamu budayawan hebat, aktivis yang konsisten dengan perjuangan, aktivis yang cerdas, namun kamu juga seorang feminis sejati. 

Gerakan Perempuan Lampung  lahir karena campur tanganmu. Terima kasih kawan sudah terlibat memperjuangkan hak-hak perempuan.

Tolong sampaikan salam untuk om Daniel, Ivan Bonang, dan Dedy Mawardi. Nikmatilah jazz sambil nyeruput kopi di surga-NYA. Alfatihah.


LIPSUS