 |
| Wakil Bupati Pringsewu Fauzi membuka pelatihan terpadu pengembangan usaha ekonomi masyarakat dan pemerintahan pekon. |
INILAMPUNG, Pringsewu -- Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pekon (DPMP) Kabupaten Pringsewu menggelar pelatihan terpadu pengembangan usaha ekonomi masyarakat dan pemerintahan pekon.
Para pelaku wisata seperti kelompok sadar wisata (pokdarwis), badan usaha milik desa (BumDes), dan pelaku ekonomi kreatif UMKM bisa berkembang sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli desa.
Kepala Dinas PMP Eko Sumarmi Pringsewu menjelaskan, pelatihan diikuti 250 peserta dari sejumlah pekon dan kecamatan yang berada di sekitar genangan Bendungan Way Sekampung, seperti Pringsewu, Pagelaran, Pagelaran Utara, Sukoharjo dan Kecamatan Banyumas.
Pelatihan berlangsung di aula Gedung Nahdatul Ulama, Pagelaran. Dibagi tiga sesi selama tiga hari, 23-25 Februari. "Tujuannya, untuk mengangkat potensi wisata yang ada di sekitar genangan Way Sekampung,” jelasnya.
Eko Sumarmi menuturkan, pengembangan usaha ekonomi masyarakat, bisa dilakukan dengan memanfaatkan aset pekon yang ada. Seperti Bendungan Way Sekampung yang alirannya berada di tiga kecamatan.
Pokdarwis, Bumdes, UKM harus bekerjasama, tidak jalan sendiri-sendiri. Sehingga bisa maju bersama dan dapat meningkatkan bisnis pariwisata.
Sementara Wakil Bupati Pringsewu Fauzi ketika membuka pelatihan tersebut mengatakan, pemkab menyambut baik program pemberdayaan pelaku usaha ekonomi produktif (UEP).
Fauzi berharap kepada para peserta agar mengikuti dan mencermati apa yang diberikan pemateri dan selanjutnya agar dapat membagikan wawasan dan pengetahuannya kepada masyarakat.
Selain itu, kata dia, pengetahuan yang diperoleh bisa digunakanuntuk membangun usaha dengan memanfaatkan potensi yang ada. Selanjutnya, memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat.
Dia juga mengajak kepada peserta agar bersinergi dan mendukung upaya perluasan sektor ekonomi produktif yang ada di pekon masing masing.
Tampil sebagai pemateri pada hari pertama, Ketua Komisi 1 DPRD Pringsewu Sagang Nainggolan yang memaparkan saran para pelaku ekonomi masyarakat (Bumdes dan pengelola wisata desa). (tyo)