INILAMPUNG.COM, Jakarta -- Malam nanti mulai pukul 20.02, Puisi Rakyat menggelar ngopi, ngobrol santai (ngosan), dan baca puisi dari antologi Minyak Goreng Memanggil.
Musfafa Ismail, salah seorang penggagas mengatakan, acara ini terbuka pada siapa saja untuk hadir dan baca puisi. Selagi masih ada waktu. "Acara ditutup pukul 22.20," ujar Mustafa Ismail, Selasa (31/05/2022).
Ngopi, ngosan, dan baca puisi ini secara virtual di google meet. Melalui medsos, Mustafa Ismail mengajak khalayak untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Ayo Ngopi Virtual
Ayo nanti malam kita ngobrol santai sambil ngopi virtual. Jika berkenan baca puisi kami (saya dan Isbedy Stiawan ZS) sangat berterima kasih.
Terbuka untuk siapa saja, mulai dari penulis hingga mahasiswa. Laki-laki, perempuan, sudah punya pasangan atau jomblo, bapak-bapak, ibu-ibu, ayo.
Bonus ebook buku puisi Minyak Goreng Memanggil. Link download ebooknya akan dibagi di chat Google Meet saat acara. Atau bisa juga bergabung dengan Grup WA Puisi Rakyat di link ini - bit.ly/WAGpuisirakyat -- nanti ebook juga dishare di sana. Sudah banyak teman penulis berkumpul di grup.
Oh ya, ini link Google Meet: bit.ly/GMpuisirakyat.
Sampai jumpa nanti malam... Terima kasih.
Sementara Isbedy Stiawan ZS menjelaskan, sekira 19 penyair yang terhimpun dalam buku tersebut menyatakan akan baca puisi. Para penyair membaca 1 puisi. Ini untuk memanfaatkan durasi dan memberi kesempatan yang lain.
Isbedy juga menyarankan bagi yang ingin baca puisi, bergabung dulu di grup WA Puisi Rakyat untuk memeroleh ebook gratis. Dari grup ini juga bisa kita gagas penerbitan buku puisi lainnya dengan tema berpihak pada rakyat.
"Puisi-puisi (tema) rakyat masih sangat perlu ditulis, di tengah tema-tema lainnya. Di sini kita bisa lakukan koreksi dan kritik pada pemangku kebijakan. Seperti masalah minyak goreng ini," jelas Isbedy yang menjadi kurator buku ini bersama Mustafa Ismail.
Berikut penyair dan pembaca puisi yang telah siap tampil malam nanti.
Mereka adalah, Eddy Pranata PNP,
Asep Perdiansyah, Yin Ude, Agusri Junaidi, Dzakwan Ali, Wanto Tirta, Fitri Angraini, Andi Widiono, Piet Yulikhansa, Acep Syahril, Nanang R Supriyatin, Yuliani Kumudaswari, Bambang Widiatmoko, Tarmizi Rumahitam, Dewi Rahmawati, Denting Kemuning, Ule Ceny, Vito Prasetyo, Yon Bayu, Wawan Hamzah Arfan, Sapto Wardoyo, Wawan Kondo, dan lain-lain. (zal/inilampung)