INILAMPUNG.COM, Bandarlampung - Besok, 22 Mei 2022, 3 kabupaten yakni Pringsewu, Tulang Bawang Barat, dan Mesuji melepas para bupati dan wakilnya dan diganti oleh pejabat bupati sampai 2024.
Salah satunya, bakal melepas jabatannya adalah Umar Ahmad dan Fauzi Hasan untuk Tubaba. Betikut ini testimoni Isbedy Stiawan ZS, sastrawan Lampung untuk pasangan Umar dan Fauzi selama memimpin Tubaba.
Testimoni ini telah menayang dalam bentuk video di Instragram Kominfo Tubaba. Editor Edo Indra Zulkarnain dari Coaster Film.
Umar-Fauzi, Bukan Main!
Umar dan Fauzi adalah tonggak Tulang Barat Barat.
Mereka melejit dengan konsep-konsep pembangunan yang sulit teraba.
Menginginkan daerah yang bukan-bukan menjadi bukan main.
Lahan rawa disulapnya menjadi dua bangunan; Sesat dan Masjid
Lalu mereka laungkan istilah kompleks Dunia Akhirat.
Mengalahkan istilah yang telah lazim, Islamic Center.
Umar-Fauzi memang dikenal pandai melempar istilah atau nama.
Sehingga dapat menghentakkan masyarakat yang berpikiran cenderung lurus-lurus saja.
Pemikirannya kerap meloncat jauh ke depan (kuantum) melebihi warganya.
Saya pernah menyebut Umar Ahmad serupa Nuh, khususnya jangkauan pemikiran dan tindakannya.
Jadi, mesti ada yang menjembatani
Ada orang yang mampu menjelaskan cara berpikir kepada rakyatnya.
Sehingga warga dapat mengimbangi atau menerimanya.
Ingat bagaimana Nuh saat hendak membuat kapal?
Ia sempat dituduh orang gila oleh kaumnya.
Karena di daerah tandus dan berbukit, menatah kayu untuk kapal.
Umar sendiri, bisa diamsalkan sebagai sosok yang bukan saja ada di masa sekarang, melainkan juga di masa depan. Umar, meloncat jauh ke depan.
Kini Tubaba sudah tak ada lagi pintu.
Mereka telah mencopotnya, sehingga siapa pun bisa masuk dan keluar Tubaba.
Menjadikan Tubaba sebagai daerah lintasan sekaligus persinggahan yang nyaman dan aman.
Benar-benar membuka diri, baik kepada pendatang maupun pribumi.
Bahkan pintu tol kini sudah ada di Tulang Bawang Barat sebagai bentuk keterbukaan.
Umar-Fauzi juga membangun ruang hidup baru, Uluan Nughik.
Sebagai tempat tinggal manusia Tubaba, kini dan nanti.
Apalagi yang belum cukup dari Tubaba?
Hari ini, Umar Ahmad dan Fauzi Hasan akan pamit memimpin, mengolah, membangun, dan merawat kabupaten ini.
Daerah yang berusia 13 tahun, ibarat manusia masih belia,
namun penampilannya telah dewasa dan melebihi kabupaten yang seusia.
Bukan saja pembangunan fisik yang telah dipaparkan di atas, jalan dan perekonomian serta lainnya sangat pesat bergerak.
Tubaba mesti bersyukur pernah dipimpin oleh Umar-Fauzi, yang berpikiran futuristik.
Terima kasih, selamat melanjutkan pengabdian di tempat yang baru
untuk saatnya kembali
menoleh Tulang Bawang Barat yang lebih baik.
(zal/inilampung)