Cari Berita

Breaking News

Pameran Sejarah 'Penunggang Gelombang' di Yogyakarta

Sabtu, 11 Juni 2022



INILAMPUNG.COM, Yogyakarta -- Pameran Sejarah Arung Samudra & Warisan Budaya Rempah Nusantara bertajuk "Penunggang Gelombang" akan berlangsung 14-21 Juni 2022 di Gedung Cenderawasih, Teras Malioboro 1, Jl. Margomulyo, Yogyakarta.

Pameran dihelat setiap hari dari pukul 09.00 hingga pukul 21.00. 
Kurator "Penunggang Gelombang" ini adalah Dr. Sri Margana, M.Phil.

Pada rilis yang diterima redaksi dijelaskan bahwa rempah-rempah telah diperdagangkan oleh para pelaut Nusantara ke berbagai belahan dunia sejak ratusan tahun sebelum masehi hingga kedatangan bangsa-bangsa asing ke Nusantara. 

Periode ini dapat dianggap sebagai “The First Wave” (Gelombang Pertama) dari berdagangan rempah dunia dengan pemeran utama pelaut-pelaut Nusantara sendiri. Petunjuk-petunjuk atas aktivitas arung samudra para pelaut Nusantara ini ditemukan pada catatan dan literatur-literatur klasik yang ditulis oleh para pelaut, kartografer dan sejarawan asing seperti Ptolomeus, Herodotus dan juga penulis-penulis anonim seperti The Periplus of the Erythraean. Dari sumber-sumber ini banyak julukan diberikan pada para pelaut Nusantara itu seperti “Penunggang Gelombang” dan juga “Setan Laut”. 

   Shadow of the Past karya Titarubi
.
Pameran ini menampilkan mozaik sejarah arung samudra dan perdagangan rempah para pelaut Nusantara sejak “gelombang pertama” di awal-awal masehi berdasarkan berbagai catatan para pelaut, kartografis, litograph, dan penulis asing serta bukti-bukti prasasti, artefak yang ditemukan di Indonesia, hingga kejayaan maritim Mataram pada abad ke-17. 

Salah satu yang paling unik dalam pameran ini adalah menampilkan karya perupa kontemporer Indonesia ternama, Titarubi berupa karya seni instalasi berbahan alam dan logam mulia. 

Acara  yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta ini digelar dalam rangka mendukung Program Jalur Rempah dari Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Merayakan HUT ke-109 Purbakala. Bermitra dengan Departemen Sejarah UGM, Jurusan Tata Kelola Seni FSR ISI Yogyakarta, Yayasan Kinara Vidya serta mitra Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman. (rls/inilampung)

LIPSUS