Cari Berita

Breaking News

FSIGB 2022 di Kepri Usung Kesusastraan dan Kemaritiman

Kamis, 11 Agustus 2022



NASIONAL WIB ·

FSIGB 2022 akan Usung Tema Seminar Sastra Kesusastraan Melayu dan Tradisi Kemaritiman


					FSIGB 2022 akan Usung Tema Seminar Sastra Kesusastraan Melayu dan Tradisi KemaritimanPerbesar

INILAMPUNG, RIAU -- Festival Sastra Internasional Gunung Bintan(FSIGB) 2022 akan mengusung tema "Kesusastraan Melayu dan Tradisi Kemaritiman”.

Acara ini berlangsung pada 25 September 2022, mulai pukul 09.00 hingga pukul 16.00 WIB, di ruang pertemuan kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Bandarsridompak, Tanjungpinang.

Seperti tahun sebelumnya, salah satu agenda yang akan dilaksakan dalam gelaran Festival Sastra Internasonal (FSIGB) 2022, yakni seminar sastra.

Terkait hal itu, ada 8 (delapan) pembicara yang akan menampilkan makalah mereka, antara lain Dr. Syamsuddin Othman (Malaysia), Dr. Mu’jizah (Jakarta), Hasan Aspahani, M.M. (Jakarta), Sutardji Calzoum Bachri (Jakarta), Prof. Syafwan Hadi Umri (Sumut), Ir. Fakhrunnas MA Jabar, M.Kom. (Riau), Prof. Madya Abdul Malik (Kepri), Rendra Setyadiharja, M.Hum. (Kepri). Moderator Datok Seri Perdana Rida K Liamsi.

Seminar ini akan dilakukan dengan dua cara, yakni secara tatap muka (luring) dan online (daring) yang akan dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kepri, Dr Juramadi Isram, serta bertindak sebagai Keynote Speaker, yakni Rektor UMRAH, Prof. Dr. Agung Darmasyakti.

Dari hasil pendataan sementara penanggungjawab kegiatan, seminar akan dihadiri secara luring sekitar 250 peserta, antara lain peserta FSIGB 2022 yang datang ke Tanjungpinang dan sejumlah dosen serta mahasiswa UMRAH.

Kegiatan ini diadakan di UMRAH sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis UMRAH ke-15.

Semua makalah yang disajikan kelak akan dibukukan bersama makalah lain sebelumnya dalam e-book dan kelak dapat diakses secara online.

Menurut Datuk Seri Perdana Rida K Liamsi, penanggungjawab FSIGB 2022, seminar tahun ini didukung penuh oleh pihak UMRAH bekerjasama dengan Pemrov Kepri, Yayasan Jembia Emas, Kantor Bahasa Kepri, Pemkab Bintan, Pemko Tanjungpinang, dan pihak lainnya. (*/bdy)

LIPSUS