Cari Berita

Breaking News

Terlalu Vokal Menganalisa Kasus Sambo, Mantan Kabareskrim Susno Kena Teror

INILAMPUNG
Rabu, 24 Agustus 2022

 


Susno Duaji dan almarhum Brigadir Yusua (ist)

INILAMPUNGCOM -- Aksi teror dikeluarga Mantan Kabareskrim (Purn) Susno Duadji. Hal itu, diakuinya lantaran ia sering menyoroti kasus kematian Brigadir Yusua dan otak pembunuhanya dilakukan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.


Susno Duadji pun mengaku telah menghubungi Kabareskrim Polri Komjen Agus Agus Andrianto. Susno Duadji menjelaskan polisi-polisi itu datang naik mobil dinas dengan pelat Jakarta.


Ia menduga orang-orang tersebut dari kelompok polisi yang tak suka dirinya banyak omong soal kasus yang menjerat Ferdy Sambo.


"Saya ini mantan polisi, 35 tahun berkarier sebagai polisi. Sering nangkap orang. Pernah juga ditangkap. Walaupun penangkapan itu sebuah rekayasa," kata Susno dikutip dari tribunnews pagi ini.


Ia bercerita sewaktu akrif jadi anggota Polri pernah mengalami ketidakadilan sehingga ditangkap dan dituduh korupsi.


Menurutnya, apa yang dialaminya itu hanya mengarah pada harga dirinya seorang.


"Tapi dalam kasus (Brigadir J, red) ini, rekayasanya menyangkut nyawa. Ada yang tewas. Ada keluarga yang kehilangan anaknya."


Menurut Susno, kedatangan mereka tak lain untuk meneror.


"Polisi-polisi liar" itu mendatangi usaha pertambangan milik putri Jenderal Bintang Tiga itu di Lahat, Sumatera Selatan pada 16 Agustus 2022 lalu.


Bukan tanpa alasan Susno Duadji menyebut mereka sebagai "polisi liar".


Pasalnya, polisi-polisi yang mendatangi usaha pertambangan putrinya itu tanpa membawa surat tugas.



"Baru beberapa hari lalu sejumlah anggota polisi tiba-tiba datang ke tempat usaha (pertambangan, red) anak saya di Lahat," kata Susno Duadji di kantor redaksi Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022).


Susno Duadji mengaku tak satupun polisi mendatangi usaha pertambangan anaknya menunjukkan surat tugas.


Ia tak menyebutkan pertambangan apa yang dimiliki anaknya itu.


Tetapi, Susno Duadji mengungkapkan polisi yang datang ke tempat usaha anaknya itu berasal dari Jakarta dengan membawa mobil dinas.


Termasuk di dalamnya mobil Indonesia Automatic Fingerprint System atau Inafis.


"Ini pelat mobilnya dari Jakarta. Ada mobil Inafis juga," ucap Susno Duadji.


Ia sempat memperlihatkan foto-foto anggota polisi dan mobil dinasnya yang mendatangi bisnis anaknya pada 16 Agustus 2022 lalu itu.


Susno Duadji melanjutkan, "Kalau enggak mau neror saya atau anak saya, apalagi tujuannya?"


Lalu, Susno Duadji menghubungi Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.


Komjen Agus Andrianto, kata Susno, mengungkapkan tidak pernah mengirimkan anggotanya ke tempat bisnis putrinya itu.


"Wah, liar itu Bang," kata Agus Andrianto kepada Susno Duadji melalui telepon.


Lalu dari mana polisi-polisi yang datang ke tempat usaha anaknya itu?


"Mungkin mereka mau meminta saya diam. Tapi saya tidak akan takut," kata Susno Duadji.


Eks Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) itu mengaku tidak akan diam.



Ia berjanji akan terus bersuara selama masih melihat ada ketidakadilan dalam kasus penembakan Brigadir J.


Tak peduli harus menghadapi banyak teror. (dbs)

LIPSUS