Cari Berita

Breaking News

In Memoriam F.X. Purnomo: Selamat Jalan Sutradara

Minggu, 18 Desember 2022


Oleh Isbedy Stiawan ZS

KABAR duka datang dari dunia sineas Indonesia. F.X. Purnomo, sutradara film layar labar "Lantai 4" berpulang, Ahad (18/12/2022) pukul 02.20 WIB di Rumah Sakit Budi Asih, Jl. Dewi Sartika, Jakarta Timur. Almarhum akan dimakamkan di Papua.

Kabar duka wafatnya mas Ipong, sapaan akrab sineas yang pernah terlibat di film "Boven Digoel' dan sejumlah film layar lebar bersama Christine Hakim ini ditayangkan di facebook (FB) Akhmad Sekhu dan grup WA Puisi Esai.

"Telah berpulang kehadirat Illahi, Pak FX Purnomo (Ipong), sahabat yang hebat, produser, sutradara, dan penulis skenario film serta penulis puisi, pada hari Minggu, 18 Desember 2022 Pukul 02.20 WIB di RS Budi Asih, Jl Dewi Sartika, Jakarta Timur.

Mohon dimaafkan kesalahannya dan diampuni dosa-dosanya. Aamiin."

Kabar duka dalam laman FB Sekhu itu juga dibagikan oleh sastrawan Sumatera Selatan Anwar Putra Bayu di grup Puisi Esai. Anwar adalah karib Purnomo baik di puisi esai maupun Satupena. Denny JA, penggagas puisi esai, khusus memberi ucapan duka cita. 

Tugas terakhir almarhum ditunjuk Denny JA sebagai kakak asuh menulis puisi esai Papua. Kabar dari Anwar Putra Bayu. Purnomo telah menyelesaikan puisi esai dari 11 puisi esai dari Papua.

"Saya sudah setor 11 puisi esai ke Monica, mas Bayu, lengkap dengan nomor rekening," chating terakhir Purnomo kepada Anwar Putra Bayu pada 15 Desember 2022.

Menurut Bayu. keduanya berencana merayakan malam tahun baru 2023 di Jakarta dan buat acara baca puisi. "Tapi takdir berkata lain," ujar Bayu sedih.

Sudah banyak karya-karya mas Ipong dalam khasanah sineas, juga puisi esai, dan video baca puisi esai karya Denny JA. Untuk yang terakhir ia melibatkan sejumlah artis turut memvisualkan puisi esai, seperti Ruth Marini.


Di puisi esai, Purnomo yang punya nama mualaf Muhammad Yusuf itu, adalah mendesain sampul buku puisi esai se Indonesia dan editor nasional puisi esai.

Saat rapat puncak para editor dan desain puisi esai di Ubu Bali, ia menghadiahi rekan-rekannya batik dan tas kerajinan tangan khas Papua.

Itulah kenangan yang tidak bisa saya lupakan. Kenangan lain, dua hari di Bali setiap subuh ia membangunkan kami yang muslim agar salat. Mas Ipong sudah siap jalan-jalan pagi mengitari kotage untuk kami menginap.

Mas Ipong dikenal oleh rekan-rekannya sangat baik, peduli, dan kerap menolong. Saat saya di Hotel Mercure untuk pelantikan FKPT se Indonesia, ia meminta saya hadir di tempatnya shoting untuk film layar lebar "Lantai 4" di kawasan Jakarta Selatan. Sayang film itu sampai kini belum tayang karena pandemi.

Purnomo juga menggarap film pendek persahabatan dua anak beda etnis dan agama di Papua.

Selamat jalan sutradara. Selamat bertemu dan bermesraan dengan MahaSutradara. 

LIPSUS