INILAMPUNG -- Peran bahasa bagi penyair adalah mendasar. Hal paling elemen, misalnya penggunaaan 'buk' dalam judul.
Hal itu dikatakan Oyos Saroso HN, jurnalis cum penyair, pada diskusi buku puisi Diansi Rumah Ibu Ayah Matahari di Dijou Coffeebar Wisma Bandarlampung ZA Pagaralam Lahuhanratu, Sabtu (31/12/2022) malam.
Oyos mengatakan konsep Diansi dalam menggunakan lisensi poetica belum keukuh. "Di beberapa puisinya memunculkan kesan kesalahan berbahasa," ujar Pimum/Pimred Teras Lampung itu.
Selain itu, Oyos berharap pada penyair.yang ingin menerbitkan buku puisi sebaiknya ditunjuk.editor atau kurator.
Hal itu, Oyos melihat sejak sandiyakala rubrik sastra di media cetak tak ada lagi saat media online yang merebak, maka puisi lahir dan amat mudah terpublikasi.di ruang-ruang website atau media online.
Diakatakan Oyos, di ruang sastra saat ini banyak sekali celah untuk dimasuki dan dimanfaatkan. "Tetapi harus bamyak belajar atau memiliki banyak referensi dan inferensi," ungkap Oyos.
Diskusi Ibu Bumi Ayah Matahari (2020), juga dimeriahkan pembacaan puisi karya Diansi. Mereka adalah Iin Zakaria, Isbedy Stiawan ZS, Edy Samudra Kertagama, Fitri Angraini, dan lain-lain. (zal/inilampung)