Cari Berita

Breaking News

Desiminasi dan Publikasi Data Stunting, Azwar Minta Semua Pihak Kompak Cegah Stunting di Lamtim

Dibaca : 0
 
Kamis, 05 Januari 2023


INILAMPUNG.COM, Lampung Timur—Stunting masih menjadi masalah serius diKabupaten Lampung Timur (Lamtim).


Wakil Bupati Lamtim meminta OPD terkait, Camat, Kepala Desa dan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mencegah stunting.


"Upaya penurunan stunting ini, bukan hanya tanggungjawab Dinas Kesehatan atau salah satu dinas tertentu saja, tetapi menjadi tanggungjawab kita bersama," ujar Azwar pada acara pertemuan lintas program atau lintas sektor dan lokus Stunting dalam rangka desiminasi dan publikasi data stunting tingkat Kabupaten Lampung Timur, di aula islamic center, kamis (5/1/2023).


Azwar menambahkan, adanya desa lokus tersebut, bukan berarti desa yang lain tidak ada kasus stuntingnya. Tetapi lokus ini menjadi perhatian utama, dalam pencegahan dan penurunan stunting.


"Desa yang tidak menjadi lokus tetap, harus menjadi perhatian juga, agar tidak berpotensi serta menimbulkan kasus baru lagi sehingga Lampung Timur angka stunting semakin menurun," kata Azwar.


Ketua Tim Penggerak PKK Lamtim Yus Bariah menjelaskan sejak tahun 2019 sampai saat ini Lampung Timur masih menjadi kabupaten lokus stunting. 


"Pada tahun 2022 terdapat 25 desa tersebar di 12 kecamatan menjadi lokus stunting dan tahun 2023 ini terdapat 15 desa lokus stunting yang tersebar di enam kecamatan," kata Yus Bariah yang juga sebagai Duta Pencegahan Stunting. 


Yus Bariah melanjutkan, terkait Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Kabupaten Lamtim terdapat penurunan sebesar 10,82%, yaitu dari 26,12% tahun 2019 turun menjadi 15,3% pada tahun 2021.


"Hasil tersebut cukup menggembirakan, namun angka itu belum mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yaitu sebesar 14%, semoga kedepan target tersebut dapat tercapai," harap Yus Bariah.


Kadis Kesehatan dr Satya Purna Nugraha menjelaskan, pengukuran dan Publikasi angka stunting adalah upaya kabupaten/kota untuk memperoleh data prevalensi stunting terkini pada skala layanan puskesmas, kecamatan dan desa.


"Hasil pengukuran serta publikasi angka stunting digunakan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam gerakan bersama untuk pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Lampung Timur," ujar dr.Satya.


Kegiatan tersebut diikuti oleh peserta berjumlah 85 orang yang terdiri atas Bappeda, OPD-OPD yang terkait erat dengan kegiatan stunting ,Camat ,Ka UPTD Puskesmas, TP-PKK, Darma Wanita Persatuan, Kemenag, Puskesmas lokus tahun 2022 dan tahun 2023 , kepala desa lokus stunting tahun 2022 dan tahun 2023. (AF)

LIPSUS