Cari Berita

Breaking News

Panggung Ekspresi Seniman Sumatera Barat

Sabtu, 14 Januari 2023

Seniman Sumatera Barat gelar panggung ekspresi mempertahankan Taman Budaya


INILAMPUNG.COM, Padang -- Sejumlah pegiat kesenian dan kebudayaan Sumatera Barat menggelar Panggung Ekspresi dan Orasi Budaya, di halaman depan Taman Budaya lama, jalan Diponegoro Padang, Jumat (13/1) malam.

Koordinator kegiatan, Jefenil, SH mengatakan, Panggung Ekspresi yang diselenggarakan secara spontan ini,  merupakan ekspresi seniman yang  menolak rencana pembangunan hotel berbintang di zone C Gedung Kebudayaan Sumbar. Selain mendesak agar zone B (Taman Budaya) yang mangkrak sejak 2 tahun ini segera diselesaikan menurut hukum yang berlaku, dan tetap menyelesaikan gedung kebudayaan sesuai rencana semula

Orasi Budaya yang dibacakan novelis dan wartawan Khairul Jasmi dengan semangatnya, sesekali guyon khas pimred harian Singgalang ini menyebutkan, berita tentang  di Taman Budaya yang akan dibangun hotel  lebih dahsyat dari gempa Pasaman. Sejumlah seniman menolak, dan ada yang meradang, sedang gempa Pasaman  beritanya tidak sedahsyat  ini. 

Menurutnya, kalaupun ada yang menolak, sebaiknya ditolak dengan cara yang cerdas seperti malam Panggung Ekspresi ini. Sebagai manusia yang berpikir, kita harus menyiasatinya dengan konsep yang jelas. Sejarah taman budaya yang telah melahirkan sejumlah seniman nasional, bahkan international. Media Sosial telah membuat kita  jauh dari peradaban dan dalam diam pikiran kita diculiknya. Medsos punya mazab sendiri, itulah yang harus dilawan.

"Rasa sakit itu muncul karena kita berpikir, karenanya pikiran sering kita bunuh", katanya. 

Kaje, demikian akrabnya, tidak percaya kalau Minangkabau berbudaya lisan.  Banyak manuskrip tentang Minangkabau yang disembunyikan dan tidak boleh dibaca.
Taman Budaya sebagai sentrum berpikir, mengolah rasa secara estetika adalah sarana literasi yang tidak boleh mati.

Taman Budaya  punya sejarah panjang bagi kehidupan seni budaya daerah bisa hilang jejaknya akibat ruang bisnis yg lebih mementingkan aspek ekonomi dan mematikan ruang seni dan budaya yang berpijak pada kearifan lokal.

Panggung Ekspresi yang berlangsung Jumat sore sampai malam ini antara lain atraksi seni monolog, musik dan lagu, tari, melukis spontan, dan baca puisi.(rls/bdy/inilampung)

LIPSUS