Cari Berita

Breaking News

Sebait Cinta Arinal Djunaidi

Senin, 02 Januari 2023
Views




Oleh Fajarullah

Melalui sambungan telepon, berkata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Mesuji, Soni Imawan: "Ini adalah sejarah," dan yang dia maksud adalah Program Kredit Aparatur Desa gagasan Gubernur Lampung, Arinal Junaidi yang akhirnya benar-benar menjelma sebagai kabar membahagiakan. "Baru di masa beliau SK Perangkat Desa bisa menjadi agunan di bank dan ini sungguh luar biasa. Kami benar-benar berterimakasih."

Tak berhenti di situ, Soni kemudian menyentil kepekaan Gubernur Arinal yang lain terkait inisiatifnya membelikan seragam batik Apdesi bagi para Kepala dan Sekretaris Desa  berikut pengucuran bantuan operasional per tahun dari alokasi pendanaan Pemerintah Provinsi Lampung.

"Bantuan operasional itu benar-benar sangat membantu meski sekali lagi, kami hanya bisa mengucapkan terimakasih," lanjut Soni.

Tentang informasi pinjaman kredit bagi aparatur itu, sebenarnya saya juga  sudah sempat satu dua kali mendengarnya namun karena itu masih terbilang hal baru, tentu saja, saya tidak lantas serta-merta percaya kecuali mencoba menyakini bahwa, bisa jadi,  itu hanyalah strategi para pelaku politik praktis meski tampaknya,  penilaian ini benar-benar keliru.

Oleh karenanya, dengan berbagai pertimbangan yang makin membuat kepala saya gentayangan, sebuah pertanyaan penting segera menyeruak dan itu adalah tentang: "Apakah sudah ada Kades di Lampung yang telah mengajukan, lalu apa hasilnya?"

Atas pertanyaan balik ini, saya pun akhirnya berkomunikasi dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Apdesi Provinsi Lampung, Suhardi Buyung dan segera mengetahui bahwa, program itu bahkan sudah dilaunching oleh Gubernur Arinal pada Rabu (28/12/22) dan itu benar.

"Selain ketua Apdesi Kabupaten, 
tak kurang 204 Ketua Apdesi kecamatan juga turut hadir dalam launching," ungkap Suhardi Buyung dengan nada suara Bass Buffon. 

Presley Hutabarat, Direktur Utama Bank Lampung yang juga ikut saya 'teror'  atas informasi ini mengatakan, sejak program itu digaungkan, tercatat alokasi dana yang tersalur telah mencapai Rp. 4,3 milyar dengan kemungkinan jumlah yang terus bertambah.

"Saat Pak Gubernur menggelar launching, kita juga langsung realisasi: kemarin 6 aparatur,  hari ini 64 orang," kata Presley.


Disampaikannya, penyaluran juga bersifat menyebar dengan tren kurva permohonan yang terus merangkak naik setiap hari dan itu terus berlanjut.

"Semoga ini bisa ikut menggerakkan geliat ekonomi desa-desa di Lampung," harap Dirut Presley dengan tanpa menyadari kalau informasi itu, bagi saya, sungguh adalah energi yang  bukan sekadar retorika tapi juga keterkejutan sebab bagaimanapun, ini adalah gerakan nyata Gubernur yang memang layak diapresiasi. "Pemberian kredit juga berlaku bagi Sekdes dan Kadus." 

Dari Kades Sumber Rejo, Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji, Maulana, saya akhirnya mendapatkan jawaban sangat terang dan itu terkait sarkasme tentang SK Kades yang sering dipersepsikan sebagai tak lebih dari  kertas pembungkus tapi kali ini pendapat itu patah sudah.

Maulana adalah salah satu Kades yang sudah merealisasikan kredit ini dengan proses saat pengajuan, menurut pengakuannya, berlangsung cepat dan mudah. 

"Sama sekali nggak ribet," ucap dia. "Nominalnya tergantung masa jabatan: jika masih efektif 6 tahun, platform bisa mencapai 100 juta."

Dia juga mengemukakan bahwa, besaran alokasi pinjaman juga didasarkan atas total gaji pokok dan itulah yang menjadi perhitungan bank.

"Artinya di luar tunjangan lain-lain dan ini juga berlaku bagi  Perangkat Desa hingga level Kepala Dusun dengan catatan diketahui Kades," tandas Maulana.

Sampai di sini,  lagi-lagi saya kembali terdiam. Betapa sakarsme (cemooh) yang sering menyebut SK Kades tak lebih dari koran pembungkus itu, hari ini,  tak bisa lagi dipertahankan sebab ketika orang-orang berkata: "SK Perangkat Desa tak  bisa diuangkan," pada saat yang sama, Gubernur Arinal justru sedang berdiri di depan untuk mematahkannya!

Begitulah.*

• Fajarullah adalah penulis dengan nama pena Fajar Mesaz. Aktif sebagai jurnalis, inisiator Gerakan Riset Pertanian Mandiri Q-Farmer, Ketua Pemuda Muhammadiyah dan Ketua DPC PPP Mesuji.

LIPSUS