Cari Berita

Breaking News

Breaking News! 17 Rumah Warga Brajayekti Rusak, Diterjang Puting Beliung

INILAMPUNG
Senin, 20 Februari 2023
Views

Warga Brajayekti,Brajaselebah, Lampung Timur, bergotong-royong mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah akibat puting beliung.

INILAMPUNG, Brajaselebah
-- Breaking news! Pada sore tadi, Senin 20 Februari 2023, sekitar 17 rumah warga rusak diterjang angin puting beliung.

Bencana itu terjadi di Desa Desa Brajayekti, Kecamatan Brajselebah, Lampung Timur. Tepatnya di Dusun V atau kawasan pemukiman yang berjarak sekitar 1,5 km dari hutan Waykambas.

Menurut Kepala Desa Brajayekti, Tukimantoro, bencana itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Angin puting beliung yang merusak rumah warga itu berlangsung sekitar setengah jam.

"Kejadiannya sangat cepat. Sekitar 17 rumah warga rusak diterjang puting beliung," kata Tukimantoro yang dihubungi via telepon malam ini.

 

Pohon tumbang menimpa rumah warga.Bencana angin puting beling di Desa Brajayekti, Brajaseleah, Lampung Timur.


Dia menceritakan, angin puting beliung yang tampak seperti awan putih berputar-putar dengan cepat lalu merusak rumah dan kandang ternak.

Kerusakan terjadi pada bagian atap rumah. Baik yang beratap asbes maupun genteng. "Yang rusak parah ada sekitar tujuh atau delapan rumah," katanya.

Warga tidak dapat langsung memperbaiki rumah mereka yang rusak. Karena, kata Tukiman, setelah angin reda, disusul dengan hujan deras yang berlangsung juga sekitar setengah jam.

Setelah hujan reda, kata dia, warga bergotong-royong mengumpulkan asbes dan barang lain yang diterjang puting beliung. Namun, hanya sedikit yang bisa kembali digunakan untuk atap rumah. Kebanyakan rusak atau pecah.

Peristiwa itu, kata dia, sudah dilaporkan kepada Camat dan Kapolsek Brajaselebah. "Pak Camat dan Kapolsek tadi sore juga datang ke sini (menijau lokasi)," katanya.

Selanjutnya, Tukimantoro besok berencana melaporkan musibah yang menimpa warganya ke pemerintah kabupaten. Dia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk memperbaiki atap rumah warga yang rusak. (zai/inilampung.com)




LIPSUS