Cari Berita

Breaking News

Malam Nanti Obrolan Hati Pena: Menghayati Nyanyian Puisi

Kamis, 12 Oktober 2023



INILAMPUNG, JAKARTA -- Musik dan puisi. Kita bisa menikmati musik saja dengan nyaman. Atau mendengarkan orang baca puisi saja dengan khusuk. Tapi bagaimana jika kedua nya digabungkan? 

Ternyata urusannya tidak sederhana. Sebab, musikalisasi itu mengandung makna menerjemahkan puisi dalam bahasa musik. Jadi, unsur teks jadi lenyap. Sedangkan makna puisi disampaikan melalui dentingan piano atau gitar tanpa suara orang bennyanyi, namun pesan puisi tetap tersampaikan. Tentu ini perlu kemampuan bermusik dan berpuisi yang berbeda. 

Puisi tidak selalu dimusikalisasi. Puisi bisa juga dinyanyikan, seperti yang dilakukan oleh Ebiet G. Ade, Bimbo, Dewa, KoesPlus, dll. 

Menyanyikan puisi akan membantu pendengar lebih cepat memahami makna puisi. Sebab, sebelum menyanyikan puisi, si penyanyi harus menjiwai dulu puisi itu: pesan apa yang akan disampaikan.

Lantas, bagaimana kita bisa lebih dalam menghayati unsur musik dalam puisi? 

Mari simak *Obrolan Hati Pena #105* bersama penyair kawakan, Jodhi Yudono. Jodhi adalah penyair yang mulai menulis puisi sejak awal tahun 80-an. Karya-karyanya dimuat di berbagai media, mulai dari Suara Merdeka, Wawasan, majalah Hai, majalah Amanah, Kompas.com, dan lain-lain. Sementara kiprahnya menggubah lagu dari puisi dimulai tahun 1989 dan memanggungkannya di beberapa tempat, mulai dari Jakarta, Bali, Medan, Purwokerto, Salatiga, Semarang, Hongkong, hingga Turki.


Acara dihelat lewat zoom pada Kamis (12/10) pukul 19.00 sd 21.00.
Host Amelia Fitriani (rls/bdy/inilampung)


LIPSUS