Cari Berita

Breaking News

Doktor Kehormatan Unila

INILAMPUNG
Senin, 06 November 2023


Endriyono

Esais, Tinggal di Bandarlampung



Bahwa semua yang dapat Honoris Causa, pasti layak. Sebab, ada tim penguji dan pidato pengukuhan bebrbasis makalah akademis. Itu bisa diukur dan dinilai khalayak ramai. 


Kalau memang tak pantas, pasti universitas yang memberi anugerah doktor kehormatan, sama dengan mencoreng muka sendiri. 


Unila yang memberi doktor kehormatan bagi Arinal Djunaidi, Kamis, 26 November 2023 seminggu kemudian, pada Rabu, 1 November 2023 untuk Herman Hasanusi. Tentu pemberian gelar itu sudah berbasis kajian yang matang dan komprehenshif. Dan tidak mau sengaja mengobral atau berani mencoreng muka sendiri. Apalagi sekadar mendapat julukan, kampus pengabdi kekuasaan.


Program honoris causa merupakan kebijakan yang sudah diatur Undang-undang, kriteria penerima dan pemberi sangat ketat. Semuanya sudah detail ditata, tentu Anda lebih paham. Tidak ada yang dilanggar karena semua bisa menafsirkan makna kalimat "bermanfaat bagi masyarakat luas, bagi bangsa dan negara" itu.


Meski ada yang bertanya, kenapa hanya Ketua DPD I Partai Golkar Lampung dan Ketua DPW NasDem Lampung yang diberi doktor kehormatan? Kita tidak tahu, siapa sangka nanti ketua parpol lain juga dapat? 


Saya mengulik semua pidato dan narasi yang dibangun atas capaian pribadi Arinal Djunaidi dan Herman HN. Memang tokoh Lampung terbaik. Jangankan hanya doktor kehormatan, profesor kehormatan pun, kalau ada, keduanya layak diberikan. Apalagi yang memberikan Fakultas Ekonomi Unila. Keduanya dianggap berprestasi luar biasa di bidang Ilmu Ekonomi. Arinal dengan KPB dan Herman HN dengan peningkatan IPM Kota Bandarlampung. Pembangunan yang menyejahterakan rakyat.


Presentasi karya ilmiah Arinal Djunaidi berjudul, “Program Kartu Petani Berjaya dalam Membangun Ekonomi Masyarakat Pertanian” sedangkan Herman HN membuat karya ilmiah, “Pembangunan untuk Kesejahteraan Rakyat”.


Ada yang mungkin terlupa, tokoh Lampung paling berkuasa dus berpengaruh. Bukan saja layak diberi doktor kehormatan satu disiplin bidang ilmu saja. Ia mencakup penguasaan pada ilmu hukum, ilmu politik, ilmu pertanian, apalagi ilmu ekonomi. 


Ya, semua orang Lampung sudah tahu. Yaitu, Nyonya Lee. 


Kapan sekiranya Unila memberi doktor kehormatan atau honor kuasa, eh, honoris causa pada beliau? (*)

LIPSUS