Cari Berita

Breaking News

‘Rudi Jalak’ Gugat Politisi, Yudhis: Diawali dari Universitas Pasundan

Selasa, 28 November 2023







INILAMPUNG – Rudi Jalak kembali tampil dengan puisi-puisi yang menggugat  Kali ini menggugat polotisi.


Itu disampaikan penyair “Rudi Jalak Gugat” Yudhistira ANM Massardi untuk Safari Sastra sesi V di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan, Kamis 7 Desember 2023.


Sastrawan Yudhistira ANM Massardi bersama pekerja seni Renny Djajoesman punya cara sendiri dalam menyambut perhelatan nasional Pemilu Presiden 2024.


Mengisi hari-hari  panas di masa kampanye ini, mereka (bersama penyair Acep Zamzam Noor) akan tampil membaca puisi bertema politik.


“Catat acaranya  di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan, Kamis 7 Desember 2023,” kata Yudhis melalui sambungan WA, Selasa 28 November 2023.


Sejumlah puisi terbaru Yudhis bertema politik, antara lain berjudul : “Tentang Orang-orang yang Diborgol”, “Serampang Api”, “Gorinik”, “Aku Melihat”, “Politik Adalah”, akan dibacakan dalam pementasan ini.


Yudhistira mengaku, selain menulis puisi bertema cinta, juga menulis puisi bertema politik berangkat dari keprihatinan melihat situasi belakangan ini. 


“Kontestasi Pemilu 2024 sebagai bagian dari proses perebutan kekuasaan secara demokratis, menunjukkan adanya tendensi penyimpangan ke arah pembentukan kekuasaan yang korup dan tidak adil: politik Dinasti-Oligarki,” kata dia.


Yakni, lanjut Yudhistira, penghimpunan kekuasaan politik hanya pada satu keluarga, serta penyerahan hak-hak penjarahan Sumber Daya Alam (SDA) serta Sumber Daya

Manusia (SDM) oleh segelintir konglomerat-pejabat yang menjadi gurita kroni penguasa (Gorinik, naga berkepala tiga: konglomerat-pejabat-wakil rakyat) -- yang bertentangan dengan semangat demokrasi dan melawan spirit Pancasila

dan jiwa terdalam UUD 1945.


 “Melihat kondisi yang mencemaskan semacam itu, kami sebagai penyair dan pekerja seni, tergerak untuk menyampaikan pandangan-pandangan kritis kami sebagai kontribusi seniman terhadap kondisi bangsa dan negara agar kehidupan kebudayaan dan masa depan bangsa tetap terjaga dalam kewarasan nalar dan kearifan budi pekerti, yang memuliakan peningkatan kualitas kehidupan dengan tetap menjunjung tinggi kebijaksanaan, kebersahajaan dan keindahan,” katanya.


Pembacaan puisi di kampus Unpas ini menandai awal perjalanan Safari Sastra Yudhistira kelima. 


Sebelumnya, Yudhistira telah melakukan perjalanan safari untuk menyalakan api sastra di berbagai kota sebanyak empat kali. Antara lain di Cirebon, Demak, Kudus, Kediri, Pacitan.


Safari Sastra Yudhistira  ini ditujukan kepada para mahasiswa/Gen-Z, yang akan menjadi pemilih dalam Pemilu 2024, dan akan diselenggarakan di berbagai kampus di beberapa kota. Untuk tahap pertama, akan diselenggarakan di 5 (lima) kampus di wilayah Jabodetabek dan Jabar. 


Pada tahap berikutnya, masih kata Yudhis,jika kondisi memungkinkan, Safari Sastra ini akan dilanjutkan ke kampus-kampus di Jawa Tengah dan Jawa Timur.


Yudhistira meyakini bahwa puisi dapat berkontribusi memberi pencerahan kepada para pemilih.  Ada banyak kredo tentang puisi yang dirumuskan oleh sejumlah tokoh dunia. (bdy/inilampung)



LIPSUS