Cari Berita

Breaking News

Sensasi Baru Taman Nasional Wisata Way Kambas

INILAMPUNG
Jumat, 22 Desember 2023

 

Lounching pembukaan rest area TNWK Desa Labuhan Ratu, ditandai pelepasan Mobil Bus Wisata sebagai angkutan resmi kasuk TNWK oleh Anggota DPRD Lampung, Ali Imron, dan Kades Sumarno, disaksikan warga, Senin (20/12/2023). (foto irfan tompel/inilampung.com)


INILAMPUNGCOM -- Kabar gembira datang dari kabupaten Lampung Timur. Lokasi Taman Wisata Way Kambas (TNWK), yang tutup sejak tiga tahun lalu kini dibuka kembali dengan konsep wisata baru.


Plt Kepala Balai TN Way Kambas Hermawan menerangkan bahwa TNWK akan memberikan sensasi berbeda dan lebih segar dibandingkan dengan model wisata sebelumnya. Paket wisata baru yang ditawarkan  oleh pengelola berupa jungle track, memandikan, dan memberi makan gajah serta sesi swafoto. 


"Kalau dulu ada atraksi gajah, sekarang tidak ada lagi. Tunggang gajah tidak ada. Masyarakat berwisata hanya melihat gajah jinak, kalau ingin berinteraksi dengan gajah, ada paket wisata memandikan gajah," Hermawan menjelaskan kepada inilampung.com, Jumat (22/12/2023).


TNWK juga akan mengintegrasikan wisata TNWK dengan wisata desa penyangga taman nasional. Dengan begitu, masyarakat sekitar kawasan penyangga dapat berperan aktif mengelola jasa wisata melalui wadah koperasi. 


Pemotongan tumpeng, syukuran pembentukan Koperasi Ratu Karangsari, Desa Labuhan Ratu Tujuh. Lembaga ini sebagai mitra untuk kerjasama sinergi dengan TNWK, Tampak Kades Sumarno, tokoh masyarakat Lampung Timir (Anggota DPRD Lampung) Ali Imron, dan Petugas TNWK Rusly (20/12/2023).


Hal ini juga diakui Kades Labuhan Ratu Tujuh, Sumarno. Dia menerangkan, desanya dijadikan salah satu sherter -- pintu masuk ke TNWK -- karena berbatas langsung dengan kawasan hutan. 


Desa Labuhan Ratu Tujuh telah memiliki koperasi, dengan nama Ratu Karangsari. Lemabag itu, yang nantinya mengurusi soal hubungan kerjasama dengan pihak TNWK,baik pelayanan dan segala macam keperluan pengunjung. "Secara resmi, koperasi kita, Ratu Karangsari sudah dikukuhkan dan dilakukan pengukuhan, Sening 20 Desember 2023." kata Sumarno.


Ketua Karang Taruna Labuhan Ratu Tujuh Tompel Arif, mengakui sejak dibuka dua hari lalu,  semua potensi desa, baik Karang Taruna, Ibu PKK, dan industri UKM, dilibatkan dalam mendukung keberhasilan program wisata yang selama ini telah lama dinantikan oleh warga. "Suport dan dukungan warga luar biasa," tegas Sumarno lagi.


Sensasi Baru 

Berwisata TNWK telah memberikan sensasi berbeda dan lebih segar dibandingkan dengan bertahun-tahun yang lalu. Paket wisata baru yang ditawarkan  oleh pengelola berupa jungle track, memandikan, dan memberi makan gajah serta sesi swafoto. 


Angkutan khusus ke Wisata Kambas. (Irfan/inilampung)


Ada tiga pintu masuk ke arah TNWK. Desa Labuhan Ratu Enam, Tujuh, dan Labuhan Ratu Induk. Khusus di Labuhan Ratu Tujuh, wilayah Rest Area sebelum masuk disiapkan di bawah hutan karet atau Wisata Karetan. Pengunjung disuguhkan, lagu-lagu akustik bagi yang doyan bernyanyi. Ada beragam minuman segar, dari mulai air kelapa dogan, jus buah, dan mainan anak-anak.


Lokasinya cukup sejuk, karena dikeliling kebun karena dan bersih. Dikanan kiri, ada areal persawahan yang sangat luas sehingga pengunjung dari luar kota bisa melihat kehidupan petani dan cocok tanam.


Untuk masuk ke lokasi TNWK, desa desa penyangga telah menyiapkan mobil bak terbuka atau bus wisata. Selain itu, pengunjung dilarang membawa kendaraan sampai di lokasi wisata gajah atau PLG. Hal ini dilakukan dalam rangka melindungi satwa gajah dari polusi asap, serta memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.


"Kendaraan berhenti di pintu masuk dan parkir di rest area. Selanjutnya pengunjung diangkut kendaraan ke lokasi wisata dengan kendaraan yang disediakan oleh masyarakat," kata dia.


Tiket masuk Taman Nasional Way Kambas utuk wisatawan lokal sebesar Rp 5.000 per orang pada hari biasa dan Rp 7.500 di hari libur.  Sementara untuk wisatawan mancanegara, pengelola menerapkan tarif sebesar Rp100.000 per orang  di hari biasa dan Rp150.000 per orang di hari libur. Hal itu kata Humas Balai TNWK seperti ditulis ANTARA, telah  mengacu  PP Nomor 12 Tahun 2014 tentang PNBP. Harga tiket ini hanya untuk masuk, sementara untuk kegiatan lainnya akan dikenakan biaya tambahan.


Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas didirikan tahun 1985, dan sejak tahun 2000 telah ditingkatkan fungsinya menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG).(ist/inilampung.com)

LIPSUS