Cari Berita

Breaking News

DPRD Pringsewu Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-15 Kabupaten Pringsewu

Rabu, 03 April 2024

 Rapat Paripurna Istimewa  DPRD  Kabupaten Pringsewu agenda HUT ke-15 Kabupaten Pringsewu tahun 2024.


INILAMPUNG, Pringsewu -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pringsewu menggelar rapat paripurna istimewa dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-15 Tahun Kabupaten Pringsewu, Selasa 2 April 2024


Rapat dipimpin Ketua DPRD Pringsewu Suherman didampingi Wakil Ketua I Maulana M.Lahudin dan Wakil Ketua II Yurizal dihadiri Sekwan Relawan dan pada anggota DPRD setempat.


Tampak hadir, Penjabat Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan, Asisten Administrasi Umum Pemprov Lampung Senin Mustakim, Forkopimda dan para Kepala OPD, tokoh masyarakat dan pemuda. Serta hadir pula Sujadi, mantan Bupati Pringsewu.


Pada kesempatan itu, Ketua DPRD Pringsewu Suherman mengatakan, memperingati HUT Kabupaten Pringsewu, DPRD menggelar rapat paripurna istimewa setiap 2 April dan upacara bendera pada 3 April.


Sementara Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Pringsewu  Maulana M. Lahudin membacakan sejarah singkat berdirinya Kabupaten Pringsewu.


Sejarah wilayah ini bermula dengan berdirinya sebuah perkampungan bernama Margakaya pada tahun 1738. Saat itu, kawasan tersebut ditinggali masyarakat asli Lampung-Pubian yang berada di tepi aliran sungai Way Tebu.


Maulana menuturkan, wilayah tersebut mengalami beberapa perubahan seiring waktu. Sekitar tahun 1925, terbentuklah Desa Pringsewu. Konon, hal tersebut didahului adanya program kolonisasi pemerintah Hindia Belanda.


"Jadi, saat itu datang sekelompok warga dari Pulau Jawa dan kolonis Desa Bagelen, Gedongtataan yang membuka permukiman baru. Dalam hal ini, mereka membabat hutan bambu yang cukup lebat di sekitar Margakaya,"ujarnya.


Berdasarkan kondisinya yang ditumbuhi banyak pohon bambu, maka masyarakat desa setempat menyematkan nama “Pringsewu” untuk kawasan tersebut. Adapun penamaan ini berasal dari bahasa Jawa.


“Pring” artinya bambu, sedangkan ‘sewu’ adalah seribu. Sehingga Pringsewu sendiri memiliki arti ‘Bambu Seribu’ yang dimaksudkan wilayah tersebut banyak dijumpai pohon bambu.


Seiring waktu, berdiri pemerintahan Kawedanaan Tataan dan berkedudukan di pendopo Pringsewu sekitar tahun 1936. Saat itu, mereka dipimpin oleh seorang Wedana dari masa ke masa.


Seiring waktu, berdiri pemerintahan Kawedanaan Tataan dan berkedudukan di pendopo Pringsewu sekitar tahun 1936. Saat itu, mereka dipimpin oleh seorang Wedana dari masa ke masa.


Namun, pada tahun 1964 pemerintahan Kawedanaan Tataan dihapuskan. Sebagai gantinya, dibentuk pemerintahan Kecamatan Pringsewu yang menjadi bagian wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Selatan berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 1964.


Pada perjalanannya, Kecamatan Pringsewu bersama sejumlah kecamatan lain di Lampung Selatan bagian barat masuk menjadi wilayah Kabupaten Dati II Tanggamus berdasarkan UU Nomor 2 Tahun 1997.


Kondisi tersebut bertahan sampai pada akhirnya terbentuk daerah otonom bernama Kabupaten Pringsewu melalui UU Nomor 48 Tahun 2008. Saat itu, peresmian dilakukan Mendagri Mardiyanto pada 3 April 2009.


Saat ini, Kabupaten Pringsewu Lampung dikenal sebagai wilayah heterogen yang terdiri atas banyak suku, termasuk Jawa. Dengan luas wilayah sekitar 625 kilometer persegi, wilayahnya terdiri atas 125 pekon dan 5 kelurahan yang tersebar di antara sembilan kecamatan berbeda.


"Demikian ulasan mengenai sejarah dan asal usul penamaan Kabupaten Pringsewu di Lampung. Semoga dapat  bermanfaat,"imbuh  Maulana M.Lahudin.


Sementara Penjabat Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan pada sambutannya mengatakan, tanpa terasa telah 15 tahun Kabupaten Pringsewu berdiri sebagai salah satu daerah otonom di Provinsi Lampung. 


Menurutnya, hingga kini mulai banyak perubahan yang terjadi di daerah kita ini, melalui berbagai program pembangunan yang secara khusus dirancang  untuk mempercepat perkembangan dan kemajuan Kabupaten Pringsewu di segala bidang,"ujarnya.


"Kesemuanya bermuara pada satu tujuan, yakni  meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pringsewu, 

sesuai dengan cita-cita dan tujuan awal pembentukan Kabupaten Pringsewu,"ucap Marindo.


Sedang sambutan Gubernur Lampung diwakili Asisten Administrasi Umum Pemprov Lampung Senin Mustakim, mengajak menjadikan momentum HUT Ke-15 Kabupaten Pringsewu untuk berjuang dan berkarya, mengukir sejarah dan membangun masyarakat Pringsewu yang berdaya saing dan sejahtera.


“HUT Ke-15 Kabupaten Pringsewu merupakan bentuk ungkapan syukur atas dinamika perjalanan pembangunan sejak terbentuknya Kabupaten Pringsewu,” katanya. (tyo)

LIPSUS