Pelantikan PJ Gubernur Lampung Samsudin, 19 Juni 2024 (ist/inilampung)
INILAMPUNG.COM, Bandarlampung - Selasa (18/2/2025) siang ini, Pemprov Lampung menggelar acara pelepasan tugas jabatan Pj Gubernur Samsudin di Mahan Agung.
Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB itu dipastikan dihadiri seluruh jajaran petinggi di lingkungan Pemprov Lampung serta Forkopimda. Belum diketahui, apakah setelah acara pelepasan tugas jabatan, Samsudin beserta istri akan segera kembali ke Jakarta.
Sebuah sumber menyebut, dengan telah selesainya masa tugas jabatan Samsudin sebagai Pj Gubernur Lampung sejak Juli 2024, Kemendagri akan menunjuk Pjs Gubernur Lampung hingga dilantiknya Rahmat Mirzani Djausal sebagai Gubernur pada hari Kamis (20/2/2025) lusa. Besar kemungkinan, Fredy SM yang saat ini menjabat Pj Sekdaprov Lampung akan diamanahi memegang posisi Pjs Gubernur Lampung selama dua hari kedepan.
Sementara pada hari Senin (17/2/2025) siang hingga petang kemarin, Pj Gubernur Lampung, Samsudin, mengecek proses kelanjutan pembangunan Masjid Al-Hijrah di kawasan Kotabaru, Jati Agung, Lampung Selatan.
Didampingi Kepala Diskominfotiksan, Achmad Syaefullah, Kepala Satuan Pol PP, M. Zulkarnain, Kepala Biro Kesra, dan beberapa pejabat lainnya, Pj Gubernur Samsudin tampak begitu serius melihat perkembangan kelanjutan pembangunan masjid yang ditangani oleh panitia pembangunan pimpinan Nasrullah Yusuf itu.
Pj Gubernur Samsudin memang memiliki ikatan batin cukup mendalam dengan masjid yang dibangun sejak tahun anggaran 2011 hingga 2013 dan menelan APBD era Sjahroedin ZP hingga Rp 36,35 miliar tersebut. Bukan saja karena dia yang memberi nama Masjid Al-Hijrah, tetapi juga menjadi pejabat pertama yang “menghidupkan” sarana ibadah tersebut.
Merunut data yang ada, Pj Gubernur Samsudin pertama kali mengajak jajaran pejabat eselon II dan beberapa eselon III melaksanakan Solat Jum’at di Masjid Al-Hijrah Kotabaru pada tanggal 6 September 2024 lalu. Dan yang kedua dilaksanakan pada 25 Oktober 2024, dengan agenda membentuk tim pembangunan masjid, dilanjutkan Solat Jum’at. Diikuti dengan kegiatan yang sama beberapa kali setelahnya.
Termasuk mengundang mantan Gubernur Sjahroedin ZP beserta pejabat era 2010 hingga 2014 untuk melihat langsung kondisi Masjid Al-Hijrah, beberapa waktu silam.
Sebagaimana diketahui, bangunan masjid di Kotabaru sendiri diketahui telah menelan anggaran puluhan miliar pada belasan tahun silam. Melalui APBD Provinsi Lampung TA 2011 dikucurkan Rp 0,55 miliar, tahun 2012 ditambah Rp 5 miliar, dan pada tahun 2013 “meledak” anggarannya, digelontorkan sebanyak Rp 30,8 miliar.
Atau total uang rakyat Lampung yang telah dihabiskan sebanyak Rp 36,35 miliar.
Tetapi, kenyataan yang ada, bangunannya hanya selesai dalam bentuk kerangka saja. Hingga Samsudin menjadi Pj Gubernur Lampung dan membentuk kepanitian melanjutkan pembangunan dengan menggunakan dana non APBD. (fjr/inilampung)