Cari Berita

Breaking News

Kartini Perkebunan, Tema Utama Hari Kartini IKBI Pusat PTPN I

Dibaca : 0
 
Selasa, 29 April 2025

 Halal bihalal dan peringatan Hari Kartini 2025 di PTPN I Regional 7 Bandarlampung. Foto. Ist.


INILAMPUNGCOM--PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I menggelar halal bihalal sekaligus memperingati Hari Kartini 2025 di Regional 7, Bandarlampung, Senin 28 April 2025. Mengangkat tema “Kartini Perkebunan” yang terinspirasi dari Semangat Kartini adalah Keberanian untuk Bermimpi dan Berjuang, Teruslah Melangkah! 


IKBI PTPN I Regional 7 sebagai tuan rumah sukses menerjemahkan kata “Kartini Perkebunan” melalui drama teatrikal dan sederet visual sehingga dua kata itu bisa dipahami peserta kegiatan.


Kata “Kartini Perkebunan” yang sebelumnya tak terbayang sosoknya, melalui beberapa rangkaian acara yang digelar terasa menjadi nyata. Drama teatrikal yang dimainkan oleh mahasiswa Unila berkolaborasi dengan para   anggota IKBI PTPN I Regional 7 memberi jawaban konkret tentang bagaimana seharusnya menjadi Kartini Perkebunan.


“Drama teater sebagai penutup rangkaian acara memperingati Hari Kartini di PTPN I ini memberi jawaban seperti apa sosok Kartini Perkebunan itu. Di situ digambarkan dengan jelas, bagaimana kita sebagai istri dari para suami yang bekerja di PTPN I harus menjadi support system, penyemangat, dan pelaku utama menciptakan suasana kondusif untuk suami berprestasi.


Penilaian itu disampaikan Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Istri (IKBI) Pusat PTPN I Ira Teddy mengomentari serangkaian acara peringatan Hari Kartini di Bandar Lampung. Ia mengatakan Peringatan Hari Kartini kali ini benar-benar memberi panduan laku dan langkah nyata yang harus dijalankan oleh setiap perempuan di lingkungan PTPN I, baik yang bekerja langsung sebagai karyawan maupun sebagai istri dari karyawan.


Acara puncak Hari Kartini yang sekaligus diisi halal bihalal IKBI Pusat dihadiri oleh seluruh Pengurus Pusat, Pengurus dari delapan Regional, Pengurus Unit Kerja, dan Manajemen PTPN I Regional 7 sebagai pembina. Dari Pusat hadir istri Komisaris Utama Sri Seger, Ketua Umum Ira Teddy, dan Wakil Ketua, yakni   Enny Doni, Ilmiah Tio,   Uce Landi dan   Sonya Fauzi. Seluruh Pengurus IKBI PTPN I Regional 7 yang dimotori oleh   Nana Tuhu,   Linda,   Anggita Bambang, dan para Pengurus Unit Kerja dari Lampung, Sumsel, dan Bengkulu terlibat langsung pada semua sesi acara.


Pada puncak acara yang berlangsung di GSG Kolaboratif Komplek Perumahan PTPN I Regional 7 Bandarlampung, Board of Regional Management (BRM) PTPN I Regional 7, yakni Region Head Bapak Tuhu Bangun, Bapak SEVP Operation Wiyoso, dan Bapak SEVP Business Support Bambang Agustian juga turut hadir bersama jajaran Kepala Bagian dan Karyawan lainnya.


Pada sambutannya, Region Head Tuhu Bangun menyatakan dukungan penuh kepada IKBI untuk terus menguatkan peran serta dalam mendukung kinerja perusahaan yang lebih progresif. Ia menyebut, prestasi seorang laki-laki dalam profesi maupun pekerjaannya sangat dipengaruhi oleh kepiawaian seorang istri yang mendampingi. 

Seorang istri, kata dia, adalah navigator yang akan membacakan rambu-rambu serta arah yang tepat untuk perjalanan yang dikemudikan seorang laki-laki.


“Istilah di balik suami yang berprestasi ada istri yang hebat itu nyata adanya. Seorang suami akan bisa bekerja dengan baik jika suasana batin dan kebugaran tubuhnya mendukung. Dan dua ranah itu menjadi domain seorang istri. Istri terus memberi semangat dan merawat keluarga dengan baik, juga menyediakan makan yang baik akan menciptakan tubuh yang bugar. Dari kisah teatrikal yang ditampilkan terbayang bagaimana seharusnya seorang istri,” kata dia.


Ketua Umum IKBI Pusat PTPN I Ira Teddy dalam sambutannya juga mengapresiasi IKBI Regional 7 yang menyelenggarakan serangkaian acara Hari Kartini tahun 2025 ini dengan penuh pesan. Sabtu lalu, kata dia, panitia menyuguhkan karya nyata dan berkelanjutan dan menginspirasi peran para istri karyawan dalam mendukung keluarga.

“Sabtu kemarin kita kunjungan kerja ke Kebun Kedaton. Di sana kita membuka Ruang Hijau Keluarga bernama Kedaton Harmoni Alam yang berisi kebun sayuran terpadu dengan ternak bebek, kolam ikan, pembuatan kompos, dan sarana edukasi lain. Juga Posko Pilah Sampah. Ini juga wujud nyata yang menjelaskan makna dari Kartini Perkebunan yang sebenarnya,” kata dia.


Sementara itu, Ketua IKBI Regional 7   Nana Tuhu mengatakan peringatan Hari Kartini tahun ini berisi pesan moral dan teknis dalam mendukung perusahaan dan program pemerintah untuk ketahanan pangan nasional. Ia melisting semua mata acara dalam agenda ini, yakni penggalakan keberadaan Kebun Keluarga yang memanfaatkan pekarangan untuk warung hidup konsumsi, pembuatan kompos, kerajinan makanan ringan, hingga sesi berbagi pengalaman berbisnis dari halaman rumah.

  Nana Tuhu mengaku, pada setiap kunjungan ke Unit Kerja yang berada di Lampung, Sumsel, dan Bengkulu, ia selalu berkampanye untuk pemanfaatan lingkungan perusahaan dan perumahan. Ia menegaskan, kegiatan IKBI yang kerap bersifat seremonial, kurang produktif, dan tidak berkelanjutan harus diubah menjadi satu gerakan yang memiliki nilai nyata.


“Dengan segala potensi yang dimiliki, kami berupaya maksimal untuk mendukung program pemerintah yang mencanangkan ketahanan dengan swasembada pangan. Yang kami miliki hanya halaman rumah dan pekarangan yang tidak seberapa, tetapi dari yang sedikit, dari yang kecil ini pasti ada sumbangsihnya. Asalkan dilaksanakan dengan serius dan berkelanjutan,” kata dia.


Sebagai bukti keseriusan untuk memotivasi, kata Nana, pihaknya sebagai panitia menghadirkan seorang motivator dan praktisi pemanfaatan pekarangan untuk berbagai budi daya. Dengan materi berjudul “Strategi Bertani Sekala Rumahan untuk Penghasilan Tambahan”, Muhammad Alif Alfath, sang motivator menceritakan pengalaman, terobosan ide, dan pengelolaan manajemen kebun secara sederhana. Ia juga berbagi ilmu dan teknik membuat pupuk kompos dari berbagai jenis sampah organik.


Sesi lain yang memukau peserta dan dinilai menjadi model sederhana menjadi seorang Kartini Perkebunan adalah drama teatrikal. Memodifikasi aula yang terpasang vidoetron besar berseting ruang-ruang rumah sederhana milik seorang penyadap karet, gedung digelapkan untuk membangun suasana seperti dome pertunjukan. Lakon sederhana dengan kemasan bahasa ringan yang menyelipkan dialog-dialog romantis dan satir mengisi beberapa potong drama tiga episode itu.


Didukung para mahasiswa Universitas Lampung terdiri dari Muhammad Rizky Akbar, Putri Sri Rahayu, Guretno Perti, dan tiga anak, Muhammad Lentera Kurniawan, Dinda Ayu Selfiah, dan Tia Safitri, alur cerita menggambar suasana alami. Terlebih dengan iringan musik yang dilaraskan oleh Novia dan tata lampu yang dikomandoi Bayu kurniawan, pertunjukan terasa memukau.


Beberapa   anggota IKBI Regional 7 juga terlibat dalam drama yang berupaya menaturalkan suatu realita ke dalam lakon. Para aktris debutan IKBI Regional 7 itu bermain di stage terpisah yang fokus kepada kisah-kisah masa lalu sebagai refleksi untuk mensyukuri keadaan sekarang.


Kelompok vokal  -  IKBI PTPN I Regional 7 juga unjuk kebolehan pada petas yang dibangun megah dengan dominasi warna pink itu. Juga pembagian hadiah untuk pemenang lomba fashion show, pidato Kartini, dan Baca Puisi. Suasana gedung pada acara itu juga ditempatkan beberapa dekorasi etnik kuno yang menggambarkan masa ketika Katrini hidup. Nuansa Jawa dan arkaik itu mengundang banyak peserta untuk berfoto-foto. Sementara itu, di luar gedung juga ada gerai-gerai mitra IKBI yang memproduksi berbagai jenis makanan, kerajinan, dan lainnya untuk dijual. (mfn/rls)

LIPSUS