![]() |
Rapat koordinasi dipimpin Plt Ketua KONI, Budhi Darman guna mempersiapkan Musprovlub KONI Lampung, Selasa (29/4/2025) siang. |
INILAMPUNGCOM --- Plt Ketua Umum KONI Lampung, Budhi Darmawan, menegaskan sikapnya. Dia akan netral dan tidak mencalonkan diri dalam Musprovlub KONI mendatang.
Hal itu disampaikan saat memimpin rapat koordinasi guna mempersiapkan Musprovlub KONI Lampung, Selasa (29/4/2025) siang.
Penegasan Budhi Darmawan yang netral itu, dinilai beberapa pimpinan cabang olahraga (cabor), sebagai pembuka jalan untuk H. Faishol Djausal naik ke kursi jabatan Ketua Umum KONI Lampung 5 tahun kedepan.
“Dengan pernyataan pak Budhi yang netral dan nggak maju di musprovlub nanti, ia telah membuka jalan untuk Faishol Djausal. Dan kabarnya, beberapa cabor memang sudah menyiapkan surat pernyataan dukungan untuk Faishol Djausal,” tutur seorang ketua cabor yang dihubungi inilampung.com, Selasa (29/4/2025) malam, melalui telepon.
Seperti diketahui, mencuatnya nama H. Faishol Djausal sebagai sosok yang pantas memimpin KONI Lampung pertama kali diluncurkan oleh M. Alzier Dianis Thabranie. Tokoh masyarakat yang juga mantan Ketua Percasi (Persatuan Catur Indonesia ) Lampung itu -- meyakini, ditangan Faisol -- ayah kandung Gubernur Rahmat Mirzani Djausal, dunia olahraga Lampung akan makin semarak dan penuh dulangan prestasi.
Budhi Darmawan sendiri selepas memimpin rapat koordinasi membahas persiapan musprovlub mengatakan bahwa calon ketua umum KONI bisa dari internal maupun eksternal.
Apa saja syarat menjadi calon ketua umum KONI? “Tim yang akan menyusun peryaratannya, bukan dari saya pribadi dan tentunya tidak boleh melanggar AD ART. Idealnya, calon Ketum harus mengerti olahraga, mau mengorbankan waktu mengurus KONI dan cabor,” ujar Budhi Darmawan.
Selain itu, lanjut pejabat Pemprov Lampung yang dikenal low profile ini, calon Ketum KONI juga harus memiliki visi, gagasan dan program yang bisa menyukseskan prestasi Lampung di masa mendatang.
“Jadi idealnya, Ketum KONI punya gagasan, punya program untuk pembinaan dan perbaikan organisasi serta meningkatkan prestasi. Karena KONI kan tugasnya adalah pembinaan atlet olahraga. Pembinaan atlet ada di cabor, KONI tugasnya memfasilitasi,” beber Kadis PSDA Provinsi Lampung ini.
Terbukakah tokoh eksternal menjadi Ketum KONI Lampung? Budhi menegaskan, calon Ketum KONI bisa berasal dari internal KONI Lampung, bisa juga dari eksternal. Yang pasti harus memenuhi kriteria yang ditetapkan.
“Iya, bisa dari internal, bisa juga dari eksternal. Banyak tokoh yang memenuhi kriteria itu. Nanti yang memilih adalah yang punya suara, yaitu pengurus cabor dan KONI Kabupaten/Kota. Kita serahkan sesuai mekanisme musprovlub itu,” jelas dia.
Setelah terpilih melalui musprovlub, selanjutnya Ketum KONI definitif akan membentuk kepengurusan KONI Lampung masa bhakti 2025-2029.
“Nantinya ketua umum definitif yang membentuk pengurus baru. Jadi akan ada formatur, bisa formatur tunggal, bisa beberapa untuk menyusun kepengurusan,” kata Budhi seraya menyatakan, dirinya tidak akan maju sebagai calon ketum pada Musprovlub KONI karena harus netral dalam menjalankan tugas.
Serius tidak akan maju? “Iya, saya nggak boleh maju, karena Plt memang tidak boleh maju. Jadi harus netral, semata-mata untuk mempersiapkan musprovlub supaya bisa berlangsung dengan baik,” tegasnya. (kgm-1/inilampung)