Cari Berita

Breaking News

Bincang Sastra Terjemahan: Aiden Dinantalis Baca Puisi Bahasa Inggris

Dibaca : 0
 
Sabtu, 24 Mei 2025


INILAMPUNG.COM, Bandar Lampung -- Suasana ruang Lamban Sastra Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lampung di lantai 2, awalnya berdengung oleh suara peserta, Jumat 23 Mei 2025.

Seusai Riski Sofyan, S.STP., M.Si. memberi sambutan dan membuka Bincang Literasi: Sastra Terjemahan & Implikasi Sosial Budaya, tampil membaca puisi pelajar kelas 2 SD Darma Bangsa, Labuhan Ratu, Bandar Lampung.

Aiden Dinantalis, namanya. Usia baru 8 tahun. Berkacamata minus. Tak terlihat grogi. Usai ucapkan salam, ia membacakan satu puisi karya Isbedy Stiawan ZS, penyair yang dijuluki HB Jassin sebagai Paus Sastra Lampung, yang telah diterjemahkan Dr. Yuseano Kardiansyah. Dosen UTI yang kemudian menjadi narasumber bincang sastra yang ditaja Lamban Sastra.

Suara Aiden jelas kala membacakan baris-baris puisi Isbedy berjudul "Now I've Become A Stone" dari kumpulan puisi "Now I've Become A Ston" ("Kini Aku Sudah Jadi Batu", 2021). 

Puisi yang sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris, lancar dan fasih dibacakan Aiden. Penuh penghayatan, karakter vokalnya juga baik seukuran usia Aiden. Sehingga tiap baris dan bait yang dibaca tersampaikan dengan jelas.

Direktur Lamban Sastra, Fitri Angraini menerangkan, ini yang pertama bagi Aiden baca puisi -- dalam bahasa Inggris pula -- di depan publik.

 "Tidak sulit mengajarinya untuk baca puisi, ia juga punya keberanian yang baik. Buktinya ia tak grogi. Santai banget," ujar Fitri yang disapa bunda oleh anak-anak muda yang menyukai sastra.

Aiden, sehari-hari sangat suka belajar ini ternyata juga punya talenta seni, khususnya puisi. Pelajar kelas 2, menurut maminya seperti dikisahkan Direktur Lamban Sastra, sangat suka dengan matematika dan bahasa Inggris. Ia bahkan bisa berlama-lama saat menekuni pelajaran tersebut.

Aiden mengaku, baca puisi di depan publik memang yang pertama. Nanun, ternyata ia suka membaca cerita ataupun puisi dari gawainya.

Ditanya apakah Aiden masih mau baca puisi di lain kesempatan jika diminta, tegas dijawab mau.

"Mau baca puisi lagi yang bahasa Indonesia, tapi kapan ya?" ujar Aiden, kelahiran 18 Juli 2017.

Setelah merampungkan pembacaan puisi, Aiden mendapat aplaus dari audiensi. Bahkan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Riski Sofyan, S.STP., M.Si, langsung memberi pujian. 

Aiden mengaku akan terus belajar membaca puisi lagi jika diajak. "Mau, mau.." katanya singkat.

Aiden adalah pembaca puisi termuda di Bincang Sastra itu. Pembaca lain siswa SMA dan mahasiswa. Dan, Aiden Dinantalis tidak gentar!(bd/inilampung)

LIPSUS