INILAMPUNGCOM -- Kedatangan Menteri Sosial RI, Syaifullah Yusuf, Senin (12/5/2025) siang, dimanfaatkan Pemprov Lampung untuk “mengenalkan” rencana lokasi Sekolah Rakyat (SR), yaitu kawasan Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) yang berada di Hajimena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
Mengapa memilih kawasan Kantor BPSDM, bukannya
di Kotabaru yang sudah disiapkan lahannya? Wagub Jihan Nurlela yang mendampingi
Mensos Syaifullah Yusuf, menjelaskan, karena di perangkat daerah milik Pemprov
Lampung ini sudah tersedia berbagai sarana prasarana yang dibutuhkan untuk
diwujudkannya program SR di Lampung.
“Sambil menunggu pembangunan Sekolah Rakyat di
Kotabaru, program ini kita laksanakan di BPSDM. Rencananya 4 rombongan belajar
dengan masing-masing 25 siswa, sehingga pada tahap awal ada 100 siswa yang
mengikuti program Sekolah Rakyat,” ucap Wagub Jihan.
Mensos Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul didampingi Wagub
Jihan, Pj Sekdaprov M. Firsada, Kepala BPSDM Alhusnuriski, dan beberapa pejabat
lainnya, mengecek langsung sarana yang ada di BPSDM, mulai dari ruang kelas
hingga asrama.
Apa saja sarana prasarana yang ada di kawasan
perkantoran milik Pemprov Lampung seluas 8,5 Ha itu? Senin (12/5/2025) malam
melalui pesan WhatsApp, Kepala BPSDM,
Alhusnuriski, menyatakan bahwa sarana prasarana yang ada sebenarnya masih
merupakan fasilitas standar saja.
Apa saja? “Mulai dari ruang kelas, aula,
asrama, ruang makan, lapangan sepakbola, laboratorium bahasa, laboratorium
komputer, musholla, ruang fitnes, dan bangunan kantor,” kata dia.
Ditegaskan, pihaknya segera memperbaiki
hal-hal yang diperlukan demi terwujudnya program Presiden Prabowo dengan
Sekolah Rakyat-nya tersebut.
Bakalkah di tahun 2025 ini program SR berjalan
di Lampung? Mensos Syaifullah Yusuf menjelaskan bahwa pihaknya hanya
mengusulkan titik lokasi, Kementerian PU yang menilai layak tidaknya sarana dan
prasarana yang diusulkan.
Dikatakan, untuk tahun 2025 ini memang
diprioritaskan menggunakan atau memanfaatkan gedung-gedung yang sudah ada,
namun tetap memiliki kelayakan untuk proses penyelenggaraan SR.
Seusai meninjau rencana lokasi SR besutan
Pemprov Lampung, Mensos Syaifullah Yusuf mengunjungi rumah calon siswa SR di
kawasan Kedaton, Bandarlampung. Ada 4 calon siswa yang ditemui, yaitu Rizki
Mubarok yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA, Husnul Mubarok yang
saat ini masih bersekolah di SMPN 44 Bandarlampung, dan 2 calon siswa lainnya
adalah Hanoveria dan Alif Viya Wulandari.
Apa itu
Sekolah Rakyat?
Lalu apa sebenarnya Sekolah Rakyat (SR) yang
digagas Kementerian Sosial ini? Sederhananya
adalah sekolah unggulan untuk keluarga miskin.
Visi SR adalah mencetak agen perubahan pada
setiap keluarga miskin melalui pendidikan berkualitas guna memutus transmisi
kemiskinan.
Sedangkan misinya adalah:
1. Memberikan pendidikan berkualitas untuk siap menempuh pendidikan lanjutan.
2. Menanamkan
pola pikir pantang menyerah dan kegigihan dalam merubah nasib keluarga.
3. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan cinta tanah air.
4. Menghadirkan pengajaran budaya dan moral kehidupan yang
berkarakter positif.
SR menyasar anak dari keluarga miskin ekstrem dan mereka yang mempunyai prestasi akademik unggul. Mereka yang
mengalami putus sekolah, dan mereka yang diizinkan orangtua untuk bersekolah di
asrama.
Pelajaran apa saja yang diajarkan? Untuk
pendidikan formal terdiri dari standar kurikulum dan ekstrakurikuler, sedangkan
pendidikan karakter adalah kepemimpinan, keterampilan, nasionalisme, dan
keagamaan.
Pelaksana program SR adalah pemerintah sesuai
dengan pembagian kewenangan pada urusan pendidikan dan sosial. Kemensos melalui
Balai dan Sentra sebagai penyelenggara sekolah asrama dan pendidikan karakter,
sedangkan Kemendikdasmen sebagai penyelenggara pendidikan formal.
Lulusan SR diharapkan cerdas secara
intelektual, yaitu dengan nilai akademik tinggi, diterima di perguruan tinggi
terbaik di dalam dan luar negeri. Juga bermental tangguh dengan memiliki jiwa
kepemimpinan, dan berkarakter kuat yang terwujud dalam cinta tanah air,
nasionalis, dan religius. (fjr/inilampung)