![]() |
H. Faisol Djausal, Ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Lampung (is) |
INILAMPUNGCOM --- Sejak Arinal Djunaidi dari kursi Ketua Umum KONI Lampung dan ditunjuknya Budhi Darmawan sebagai Plt Ketua Umum, nama H. Faishol Djausal muncuat sebagai tokoh yang digadang-gadang berkemampuan memimpin KONI Lampung 5 tahun kedepan.
Munculnya nama pengusaha senior nan sukses plus tajir itu awal mula diletupkan oleh M. Alzier Dianis Thabrani. Lalu disusul Abdullah Fadri Auli, salah satu ketua cabor, yang menyatakan dukungannya.
Budhi Darmawan sendiri telah bersikap tegas: tidak akan mencalonkan diri dalam musprovlub beberapa bulan kedepan. Penegasan ini dinilai beberapa pimpinan cabor sebagai isyarat bila Kadis PSDA Lampung itu membuka jalan mulus untuk H. Faishol Djausal.
Namun, menurut penelusuran inilampungcom, tidaklah demikian. Beberapa ketua cabang olahraga (cabor) yang dihubungi Rabu (30/4/2025) siang, menyatakan justru Budhi Darmawan yang meminta mereka untuk tidak terburu-buru memberikan dukungan kepada H. Faishol Djausal.
Mengapa begitu? “Karena menurut dia (Budhi Darmawan, red), kami harus terlebih dahulu meminta kesediaan H. Faishol Djausal, sekaligus meminta arahan Gubernur Mirza. Kalau keduanya oke, barulah cabor dipersilakan menyampaikan pernyataan dukungannya,” beber seorang kepala cabor melalui telepon.
Ditengah kondisi demikian, mantan pengurus KONI Lampung, Gunawan Handoko, mengingatkan semua pihak untuk tidak jongkrokin H. Faishol Djausal dengan mendorongnya menjadi Ketua Umum KONI Lampung. Apalagi “manas-manasi” Gubernur Mirza untuk meneruskan tapakan pendahulunya, Arinal Djunaidi.
“Semua orang se-Lampung tahu kredibilitas dan kualitas beliau (Faishol Djausal, red). Juga diyakini sangat mampu mengemban amanah sebagai Ketua Umum KONI Lampung kedepan. Tapi, secara etika sangat tidak elok. Karena beliau ayah kandung Gubernur Mirza. Semoga beliau tidak terjebak dalam permainan sekelompok orang yang berjiwa oportunis,” kata Gunawan Handoko, Rabu (30/4/2025) malam melalui pesan WhatsApp.
Kalau begitu, siapa yang layak menjadi Ketua Umum KONI Lampung mendatang?
“Silakan cabor dan KONI kabupaten/kota mencari figur yang mumpuni. Dan konsultasikan dengan Gubernur Mirza."
Siapapun yang akan jadi ketua umum kedepan harus sepengetahuan dan mendapat restu Gubernur. Sebab, mayoritas dana KONI kan dari Pemprov Lampung,” lanjut Gunawan Handoko seraya menambahkan keyakinannya bila Gubernur Mirza memiliki komitmen kuat dalam memajukan olahraga di Lampung tanpa harus duduk di kepengurusan KONI.
Harus Selektif
Ketika ditanyakan bagaimana sebaiknya postur kepengurusan KONI Lampung kedepan, Gunawan Handoko yang juga dikenal sebagai pengamat politik pemerintahan dari PUSKAP Wilayah Lampung, menyatakan, Musprovlub KONI hendaknya jangan dimaknai hanya sekadar memilih ketua umum, tapi juga memperkuat struktur kepengurusan agar dalam perjalanannya nanti tidak terjadi ketergantungan kepada pemerintah daerah.
“Karenanya, dalam menyusun kepengurusan KONI mendatang harus benar-benar selektif, diprioritaskan bagi insan-insan olahraga atau orang yang telah teruji memiliki perhatian besar terhadap dunia olahraga. Kita bisa melakukan evaluasi terhadap kepengurusan periode yang lalu-lalu, dimana banyak pengurus yang berasal dari akademisi, politisi dan pejabat pemerintah, bahkan kepala daerah didaulat menjadi ketua umum. Nyatanya, bisa kita lihat dan rasakan, karena mereka tidak punya kompetensi di bidang olahraga,” urainya.
Sebagai orang yang pernah aktif dalam kepengurusan KONI Lampung, Gunawan Handoko menyampaikan harapannya agar Ketua Umum KONI Lampung yang terpilih nanti memiliki jiwa profesional serta cinta terhadap olahraga. (kgm/inilampung)