INILAMPUNGCOM ---Jum’at (2/5/2025) hari ini diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Lalu apa yang akan dilakukan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal dan Wagub Jihan Nurlela dalam urusan pendidikan di provinsi ini?
Saat acara penyampaian visi misi dalam Debat Kandidat Pilgub Lampung tahun 2024 lalu, Mirza – Jihan menegaskan beberapa hal terkait dunia pendidikan, yaitu:
1. Pendidikan anak-anak Lampung harus berkualitas dan guru harus sejahtera. Masyarakat harus hidup dalam lingkungan yang baik.
2. Akan memberikan fasilitas sekolah di seluruh wilayah Provinsi Lampung, termasuk yang ada di pedalaman-pedalaman.
“Kita ingin, semua akses pendidikan bisa murah. Kita tidak ingin ada lagi uang komite yang mahal. Guru-guru semangatnya harus dimotivasi, kita berikan insentif yang besar bagi guru-guru yang mau mengajar di pedalaman, daerah terpencil, dan daerah-daerah baru,” kata Mirza didampingi Jihan saat debat kandidat di Hotel Novotel.
3. Memfungsikan Balai Latihan Kerja (BLK) dalam menyiapkan lapangan pekerjaan lulusan SMA, sehingga mereka dapat diserap dunia pekerjaan.
Diketahui, dari 3 misi Mirza – Jihan, urusan dunia pendidikan masuk dalam misi ke-2, yaitu memperkuat sumber daya manusia yang unggul dan produktif. Tujuannya meningkatkan kualitas pembangunan manusia. Sedangkan sasaran yang dituju adalah:
1. Generasi cerdas, berakhlak, dan berbudaya.
2. Pengusaha muda berdaya saing dan inovatif.
3. Mendukung prestasi pemuda dan olahraga.
4. Menuju zero stunting dan perwujudan masyarakat sehat.
5. Lampung pusat teknologi terpadu.
Arah Kebijakan
Guna mewujudkan janji kampanyenya itu, Mirza – Jihan mempunyai arah kebijakan yang transparan, yaitu:
1. Menyelenggarakan sertifikasi pada tingkat pendidikan sekolah menengah vokasi.
2. Penguatan muatan pendidikan berbasis budaya Lampung.
3. Mendorong pengembangan sekolah menengah unggulan dan program kejuruan yang relevan dengan kebutuhan industri.
4. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan sekolah dan pesantren.
5. Menciptakan tata kelola teknologi informasi sekolah dan pesantren demi mendukung pelaksanaan pendidikan berbasis digital yang optimal.
6. Menjamin anggaran pendidikan tepat guna dan tepat sasaran.
7. Memberikan dukungan dalam peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan.
Tantangan Depan Mata
Mewujudkan janji kampanye ini, tentu tidaklah mudah. Pun bagi Gubernur Mirza dan Wagub Jihan. Menurut Rancangan Awal RPJMD 2025-2029 & RKPD 2026 Provinsi Lampung, setidaknya ada 5 tantangan didepan mata.
Apa saja tantangan Mirza – Jihan di dunia pendidikan? Ini beberannya:
1. Rata-rata lama sekolah Provinsi Lampung tahun 2023 mencapai 8,29 tahun atau setara dengan kelas 2 sekolah menengah pertama. Data tersebut menunjukkan bahwa penduduk Provinsi Lampung belum mencapai wajib belajar 13 tahun.
2. Masih kurangnya partisipasi pendidikan pada jenjang pendidikan menengah. Hal ini terlihat pada angka partisipasi sekolah jenjang menengah yang baru mencapai 71,74 persen dan dibawah rata-rata nasional sebesar 73,42 persen, serta angka putus sekolah jenjang menengah/sederajat lebih dari 1 persen (2,59 persen).
3. Masih rendahnya tingkat melanjutkan sekolah menengah ke perguruan tinggi dan kurangnya kualitas/kompetensi lulusan sekolah menengah, khususnya sekolah menengah kejuruan, sehingga sulit bersaing di pasar kerja.
4. Masih rendahnya minat, gemar, dan budaya membaca masyarakat, dengan indikator Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Lampung sebesar 55,9 persen atau kategori sedang.
5. Masih rendahnya implementasi tranformasi perpustakaan berbasis digital dan inklusi sosial. (kgm/inilampung)