INILAMPUNGCOM --- Mencuatnya kabar bila keberadaan Kapal Dalom Lintas Berjaya yang disebut-sebut dibiayai dan dioperasikan oleh investor dan menjalin KSO dengan Pemprov Lampung ditengarai menggunakan “dana siluman” dari bagi hasil migas PT LEB, mulai terkuak.
Investor sarana transportasi laut itu adalah PT Damai Lautan Nusantara yang menggelontorkan sekitar dana Rp 170 miliar untuk mewujudkan kapal dengan spesifikasi kecepatan maksimal hingga 17 knot, dengan panjang 115 meter, lebar 23 meter, yang mampu mengangkut 150 kendaraan tersebut.
Dikutip dari rmollampung.id, penandatanganan MoU antara PT Damai Lautan Nusantara (DLN) dengan BUMD PT Lampung Jasa Utama (LJU) dilaksanakan pada 21 Desember 2023 silam. Dimana operasional kapal yang rencananya diresmikan 1 Juli mendatang itu, ditangani anak usaha PT LJU yaitu PT Trans Lampung Utama (TLU).
Tercatatkah adanya MoU antara PT TLU dengan PT DLN dalam laporan PT LJU? Bila merujuk pada Laporan Keuangan PT LJU hingga 31 Desember 2023 yang ditandatangani Direktur Utamanya, Arie Sarjono Idris, SE, MSi, pada 15 Maret 2024, tidak tercatat adanya kerja sama bisnis tersebut.
Yang tertulis adalah PT TLU memiliki piutang dividen sejak tahun buku 2019 hingga 2020 sebesar Rp 6.521.575. Dan cadangan penyisihan piutang dari laba PT TLU (Rp 943.359).
Sebagai investasi, PT LJU menuliskan bahwa hingga 31 Desember 2023, investasi pada entitas asosiasi kepada PT Wahana Raharja sejak tahun 2019 jumlahnya Rp 5.000.000, investasi pada entitas anak: PT Trans Lampung Utama (TLU) Rp 1.403.797.545, dan PT Lampung Energi Berjaya (LEB) sebesar Rp 9.121.000.000.
Total investasi PT LJU –baik pada tahun buku 2022 maupun 2023- jumlahnya tetap sama, yaitu Rp 10.529.797.545.
Pada laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 dan 31 Desember 2022 dan laporan auditor independen yang ditangani Kantor Akuntan Publik Tjahjo Machdjud Modopuro itu, sama sekali tidak disebutkan adanya kerja sama antara anak usaha PT LJU –yaitu PT Trans Lampung Utama- dengan PT Damai Lintas Nusantara dalam pengelolaan Kapal Dalom Lintas Berjaya.
Konfirmasi yang dimintakan kepada Direktur Utama PT LJU, Arie Sardjono Idris, sama sekali tidak mendapatkan tanggapan. Selama ini, PT LJU memang penuh misteri dalam pengelolaan kegiatan usahanya yang didanai APBD karena sepenuhnya BUMD tersebut milik Pemprov Lampung.
Sedangkan Komisaris Independen, Asrian Hendi Caya, Senin (26/5/2025) pagi saat dimintai tanggapannya menegaskan bila dirinya saat ini bukan komisaris lagi.
Komisaris Utama PT LJU, Budhi Darmawan, yang dimintai komentar, hingga berita ini ditayangkan belum memberikan jawaban.
DPRD Gerak Cepat
Seperti diketahui, adanya kabar keberadaan Kapal Dalom Lintas Berjaya ini terungkap setelah Komisi IV DPRD Lampung menggelar hearing dengan Kepala Dinas Perhubungan Bambang Sumbogo, pekan lalu.
Menyadari adanya ”sesuatu” yang membutuhkan transparansi, Ketua Komisi IV DPRD Lampung, Mukhlis Basri, tidak tinggal diam.
Segera ia membentuk tim kecil untuk menelisik persoalan ini. Apalagi berkembang kencang bila dalam investasi kapal itu diduga ada “dana siluman” dari PT LEB atas dana bagi hasil migas yang sengaja tidak dimasukkan ke APBD.
“Adanya kabar yang berkembang di masyarakat itu sudah kami dengar. Dan kami telah membentuk tim kecil untuk mendalami keberadaan Kapal Dalom Lintas Berjaya tersebut,” kata Ketua Komisi IV DPRD Lampung, Mukhlis Basri, Jum’at (23/5/2025) malam, melalui telepon.
Tim kecil bentukan Komisi IV sebanyak 4 orang itu, lanjut politisi senior Partai Gerindra ini, akan melakukan langkah-langkah taktis strategis guna memperoleh data valid mengenai Kapal Dalom Lintas Berjaya.
Apa yang akan dilakukan tim kecil bentukan Komisi IV untuk mengurai dugaan skandal penyimpangan penerimaan BUMD itu?
“Tim kecil akan memulai langkah dengan meminta penjelasan lebih detail dan data konkret kepada Kepala Dinas Perhubungan. Selain itu, kita juga akan pelajari investornya. Bahkan kalau perlu, ya kita panggil. Kita buka-bukaan saja,” jelas Mukhlis Basri.
Ketika disinggung adanya informasi bahwa yang disebut investor Kapal Dalom Lintas Berjaya adalah “cucu” dari BUMD PT Lampung Jasa Utama (LJU), mantan Sekdakab Tanggamus ini mengaku pihaknya juga telah mendengar informasi tersebut.
Muklis Basri juga mendengar soal itu. Jadi disebutkan bahwa PT LJU kan punya anak usaha, namanya PT Lampung Energi Berjaya (LEB).
Nah, informasinya investor yang membiayai dan akan mengoperasikan Kapal Dalom Lintas Berjaya adalah anak dari PT LEB atau cucu PT LJU.
"Semua informasi itu akan kami croscheck, agar semuanya transparan, dan tidak ada dusta di antara kita,” urai Mukhlis Basri melalui telepon. (kgm-1/inilampung)