![]() |
Dosen UMPRI mengikuti Rakornas PTMA di Balikpapan (ist/inilampung) |
INILAMPUNG.COM, Balikpapan – Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI) turut berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK), Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah. Kegiatan ini dilaksanakan pada 12–14 Juni 2025 di Kota Balikpapan dan diikuti oleh 217 peserta dari 97 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia.
UMPRI mengirimkan dua perwakilan pimpinan universitas dalam Rakornas ini, yaitu Wakil Rektor III, Afrizal, M.H.I., dan Wakil Rektor IV, Dr. Sofwan Adi Putra, M.Pd., Kons.
Dalam keterangannya, Afrizal menyampaikan bahwa Rakornas ini menjadi forum strategis untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan AIK di seluruh PTMA. “UMPRI sebagai bagian dari PTMA memiliki komitmen kuat untuk terus memperkuat AIK sebagai ruh kehidupan kampus Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Kegiatan Rakornas ini penting diikuti karena menjadi wahana konsolidasi ide dan evaluasi implementasi AIK, baik dalam kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, maupun ko-kurikuler,” ungkapnya.
Ia juga berharap agar Rakornas ini menghasilkan rumusan pedoman dan arah implementasi AIK yang tidak hanya terbatas di lingkungan kampus, tetapi juga berdampak ke masyarakat luas.
Sementara itu, Dr. Sofwan Adi Putra menyoroti pentingnya Rakornas ini dalam konteks penelitian dan pengabdian masyarakat. Menurutnya, kegiatan ini menunjukkan bahwa PTMA memiliki komitmen serius terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan sains yang berlandaskan nilai-nilai Islam.
“Rakornas ini menjadi langkah konkret untuk mengintegrasikan kegiatan penelitian dan pengabdian dengan nilai-nilai Al-Islam. Diharapkan muncul ide-ide dan gagasan yang memperkuat peran Muhammadiyah dalam memajukan ilmu pengetahuan, tidak hanya sebatas teori, tetapi juga aplikatif dan solutif bagi persoalan masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan Rakornas ini juga menjadi ruang kolaboratif antar-PTMA untuk saling berbagi praktik baik, menyamakan visi, serta memperkuat peran keilmuan Islam dalam dunia akademik dan sosial.(rls/inilampung)