INILAMPUNGCOM --- Pemerintah Provinsi Lampung menggelar rapat mematangkan investasi infrastruktur di Ruang Sakai Sambayan Kantor Gubernur di Telukbetung, Rabu (18/6/2025), siang ini.
Acara yang dipimpin Pj Sekdaprov M. Firsada itu merupakan komitmen Gubernur Rahmat Mirzani Djausal dan Wagub Jihan Nurlela mewujudkan infrastruktur bagus dan merata.
Pemprov Lampung secara resmi mengundang 2 perusahaan yang pernah mengajukan penawaran kerja sama terkait pembangunan infrastruktur, yaitu PT Globalasia Infrastructure Func (GIF) dan PT Hutama Karya.
Mengacu pada surat Sekdaprov Lampung, M. Firsada, Nomor: 600.1/2812/V.03/2025 tanggal 11 Juni 2025, menindaklanjuti surat PT GIF Nomor: 1824.1904/EKS-MD/GIF-2025, tanggal 19 April 2025, mengenai penawaran kerja sama pembangunan infrastruktur, pemprov mengundang pimpinan PT GIF mengadakan rapat koordinasi di Ruang Rapat Sakai Sambayan.
Rakor ini diikuti beberapa pejabat OPD dan pihak terkait, seperti dari Bappeda, BPKAD, Dinas PKP & CK, Dinas ESDM, RSUDAM, Dinas Lingkungan Hidup, juga PT Trans Lampung Utama, PT Lampung Jasa Utama, dan Tim Inisiator Pengembangan Kawasan Industri Energi Terpadu Ketibung Lampung.
Sedangka rapat koordinasi terkait rencana kerja sama pembangunan infrastruktur melalui skema KPDBU dengan PT Hutama Karya diikuti Kepala Bappeda Elvira Umihanni dan Kepala BPKAD Marindo Kurniawan.
Sementara Direktur Utama PT Lampung Jasa Utama (LJU), Arie Sarjono Idris, menyatakan pihaknya siap berkontribusi nyata dalam percepatan pembangunan infrastruktur.
"Pada tahun 2025 ini kami fokus pada 2 kegiatan yaitu terkait pembangunan terminal peti kemas dan Sebalang.
Hal ini menyusul telah terealisasinya program pengadaan kapal yang ditangani anak usaha kami, PT Trans Lampung Utama, yang inshaAllah mulai beroperasi 1 Juli nanti," kata Arie Sarjono, Senin (16/6/2025) siang melalui telepon.
Dikatakan, sebagai BUMD milik Pemprov Lampung, PT LJU harus mengambil peran strategis dan sesuai dengan kapasitasnya.
"Bagi kami lebih baik konsentrasi pada 2 program dengan hasil maksimal ketimbang banyak program namun tidak optimal," tutur Arie.(kgm-1/inilampung).