INILAMPUNG.COM, Pringsewu – Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah, melalui Lembaga Seni Budaya (LSB) menyelenggarakan workshop (pelatihan) seni pada generasi muda Muhammadiyah. Sastrawan nasional asal Lampung, Isbedy Stiawan ZS memberikan workshop menulis puisi di empat Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM)
Ketua LSB PW Muhammadiyah, Slamet Risnanto, roadshow pelatihan menulis puisi dimulai dari Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI), Jumat, 13 Juni 2025.
“Pelatihan menulis puisi di UMPRI selama 2 hari berakhir Sabtu (14/6),” kata Slamet mewakili Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Prof Sudarman yang saat ini berada di Malaysia.
Dia menambahkan, di Bandar Lampung pada Jumat (13/6) dilaksanakan workshop karawitan.
Workshop menulis puisi di UMPRI diikuti 30 mahasiswa FKIP jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 4 dan 6.
Pelatihan menulis puisi yang dilaksanakan di kampus UMPRI dibuka oleh Dekan FKIP Nur Faizal, M.Pd., dan dihadiri sekaligus mendampingi peserta Ketua Progfam Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Dr. Izhar.
Dekan FKIP Nur Faizal menyambut baik program LSB PW Muhammadiyah Lampung yang mendatangkan sastrawan Isbedy Stiawan ZS ke empat PTM. “UMPRI menjadi tempat pelatihan yang pertama,” kata Faizal. Ia menutup sambutan dengan puisi yang elok untuk memotivasi peserta.
Sementara Isbedy menjelaskan ihwal cara mencari ide, mengolahnya, menetapkan sudut pandang, dan menemukan masalah. Setelah itu ia menguraikan tentang proses kreatif dalam melahirkan karya puisi.
Isbedy juga “membongkar” latar belakang lahirnya puisi, seperti puisi “Sebab Pantai untuk Pergi dan Pulang”. “Puisi ini diinspirasi kasus pagar laut di Banten,” kata Isbedy. Ia juga menjelaskan ide kelahiran puisi “Nikmati Saja Jejak Gerimis”.
Sesi pelatihan menulis puisi dilanjutkan menabung diksi dari para peserta. Setiap peserta harus menyerahkan tiga seputar pantai. Kemudian sebanyak 90 kata yang telah dihimpun itu dirangkai atau dijahit menjadi puisi dengan tema menunggu atau rindu.
“Alhamdulillah saya mendapatkan puluhan lebih karya mereka yang lumayan baik,” ujar Isbedy. Sebanyak 13 peserta langsung membacakan karya yang dinilai baik dihadapan Kaprodi Dr Izhar dan narasumber.
Pada Sabtu (14/6), kata Isbedy, para peserta ditugaskan melakukan pendataan dan mencatat setiap yang diamati dan dirasakan, khususnya yang ada di dalam kampus UMPRI. “Hasilnya akan ditulis menjadi puisi. Saya akan memberitahu tema yang digarap beberapa menit sebelum menuliskan jadi puisi,” katanya.
Empat PTM yang disasar dalam Workshop Menulis Puisi yang menghadirkan penyair berjuluk Paus Sastra Lampung ini adalah UMPRI, Universitas Kotabumi (UMKO), UML, dan UM Metro.(kgm/inilampung)