![]() |
Pajak Kendaraan Bermotor Provinsi Lampung (ist/inilampung) |
(Bagian II)
Target penerimaan pajak daerah yang dicanangkan Gubernur Mirza di tahun 2025 ini senilai Rp 2.921.136.897.166. Mengalami penurunan dari realisasi di 2024 sebesar Rp 379 miliaran, dimana pada tahun kemarin berhasil diraup sebanyak Rp 3.301.063.910.591,76.
Kebijakan “mundur” semacam ini memang tidak lazim. Namun Gubernur Mirza tentu memiliki perhitungan sendiri. Apalagi, dipastikan ia telah “menguliti” laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung, dimana setiap tahun anggaran selalu saja PAD tidak tercapai akibat tidak rasionalnya target yang dipancangkan dibandingkan potensi, yang juga tidak pernah disentuh perkembangannya.
Sampai menjelang memasuki triwulan ke-3 tahun anggaran 2025 ini, langkah yang diambil Gubernur Mirza menurunkan target PAD sangat tepat. Karena faktanya, yang terealisasi masih dibawah 50%. Meski biasanya, akan terjadi lonjakan pada 2 bulan terakhir di triwulan ke-3 hingga 2 bulan awal triwulan ke-4. Khususnya di sektor PKB dan BBNKB.
Bapenda Lampung cukup rapih dalam membagi porsi persentase target perolehan PKB dan BBNKB dari 15 UPTD Pendapatan yang ada. Dimana UPTD Pendapatan Wilayah I Bandarlampung diatributi target Rp 310.600.000.000 untuk PKB dan Rp 181.650.000.000 untuk BBNKB.
UPTD Wilayah II Kalianda ditarget Rp 57.570.000.000 untuk PKB dan Rp 58.400.000.000 untuk BBNKB. UPTD Wilayah III Kota Metro ditarget Rp 33.650.000.000 untuk PKB dan Rp 17.100.000.000 untuk BBNKB, dan UPTD Wilayah IV Gunung Sugih ditarget Rp76.080.000.000 untuk PKB dan Rp 61.500.000.000 untuk BBNKB.
Lalu UPTD Wilayah V Sukadana dipancangkan meraih Rp 52.700.000.000 untuk PKB dan Rp 46.250.000.000 untuk BBNKB. UPTD Wilayah VI Kotabumi ditarget Rp 27.650.000.000 untuk PKB dan Rp 26.000.000.000, UPTD Wilayah VII Pringsewu ditarget Rp 23.945.000.000 untuk PKB dan Rp 16.400.000.000 untuk BBNKB. UPTD Wilayah VIII Pesawaran ditarget Rp 20.870.000.000 untuk PKB dan Rp 17.600.000.000 untuk BBNKB, dan UPTD Wilayah IX Pesisir Barat ditarget Rp 4.150.000.000 untuk PKB sedangkan BBNKB tidak ditarget perolehannya.
Sedangkan UPTD Wilayah X Way Kanan diatributi target Rp 15.210.000.000 untuk PKB dan Rp 13.360.000.000 untuk BBNKB. UPTD Wilayah XI Menggala ditarget mendulang Rp 23.300.000.000 untuk PKB dan Rp 20.800.000.000 untuk BBNKB.
UPTD Wilayah XII Mesuji ditarget Rp 12.200.000.000 untuk PKB dan Rp 8.960.000.000 untuk BBNKB. UPTD Wilayah XIII Tanggamus ditarget Rp 18.550.000.000 untuk PKB dan Rp 15.600.000.000 untuk BBNKB. UPTD Wilayah XIV Liwa ditarget Rp 14.025.000.000 untuk PKB dan Rp 15.360.000.000, dan UPTD Wilayah XV Tulang Bawang Barat ditarget Rp 14.800.000.000 untuk PKB dan Rp 11.120.000.000 untuk BBNKB.
Selain itu, ada SIGNAL dengan prosentase 1,21% dari target atau Rp 8.750.000.000, dan ESALAM 1,08% atau Rp 7.750.000.000. Sementara, ESALAM LAMPUNG IN tidak dipasang target tetapi ada perolehan yang tercatat.
Realisasi Hingga 14 Juli
Bagaimana realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor (PKB) dan BBNKB dari 2 Januari hingga tanggal 14 Juli 2025 lalu? Berikut perinciannya:
1. UPTD Pendapatan Wilayah I Bandarlampung. Target PKB Rp 310.600.000.000, realisasi Rp 157.819.683.928 (50,81%). Target BBNKB Rp 181.650.000.000, realisasi Rp 56.972.243.200 (31,36%).
2. UPTD Pendapatan Wilayah II Kalianda. Target PKB Rp 57.570.000.000, realisasi Rp 31.656.183.705 (54,99%). Target BBNKB Rp 58.400.000.000, realisasi Rp 24.392.345.000 (41,77%).
3. UPTD Pendapatan Wilayah III Metro. Target PKB Rp 33.650.000.000, realisasi Rp 25.587.189.672 (76,04%). Target BBNKB Rp 17.100.000.000, realisasi Rp 6.107.027.948 (35,71%).
4. UPTD Pendapatan Wilayah IV Gunung Sugih. Target PKB Rp 76.080.000.000, realisasi Rp 33.204.283.617 (43,64%). Target BBNKB Rp 61.500.000.000, realisasi Rp 24.592.221.866 (39,99%).
5. UPTD Pendapatan Wilayah V Sukadana. Target PKB Rp 52.700.000.000, realisasi Rp 25.409.906.555 (48,22%). Target BBNKB Rp 46.250.000.000, realisasi Rp 18.316.571.700 (39,60%).
Bagaimana realisasi PKB dan BBNKB pada 10 UPTD Pendapatan lainnya? Besok kelanjutannya. (bersambung/kgm-1/inilampung)