Cari Berita

Breaking News

PTPN I Ekspor Perdana Teh Premium ke Taiwan

Dibaca : 0
 
Senin, 07 Juli 2025

PTPN I ekspor perdana teh kualitas premium ke Taiwan. Foto. Ist.

INILAMPUNGCOM
-- PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) melakukan ekspor perdana teh kualitas premium senilai 460 juta ke Negara Taiwan, Jumat 4 Juli 2025. 


Pelepasan eskpor berlangsung di halaman Pabrik Teh Malabar PTPN I Regional 2 di Pangalengan, Jawa Barat ditandai pemotongan pita dan pemecehan kendi oleh Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas. Ia didampingi Region Head Desmanto dan beberapa pejabat utama lainnya. 


Sebanyak tujuh ton teh leafy grade jenis Of Fo dikapalkan untuk memenuhi pesanan pembeli yang akan dipasarkan di pasar lokal Taiwan.


Ekspor ini menandai kembalinya reputasi teh Indonesia yang merupakan warisan leluhur sejak tahun 1890. Teh yang dihasilkan dari kebun warisan zaman Belanda di ketinggian 1.400—1.600 di atas permukaan laut dan dikelola PTPN I Regional 2 itu sangat dikenal sebagai teh kualitas dunia sejak lama. Namun, seiring waktu dan persaingan global, teh dengan aroma dan rasa khas tanaman tropis itu melambat.


“Hari ini, kita memulai babak baru untuk bisa menyuguhkan teh terbaik Indonesia di jamuan-jamuan Istimewa Tingkat dunia. Kita awali hari ini dengan mengirim 7.000 kilo gram ke Taiwan. Dan kita terus menembus pasar-pasar potensial dunia yang membutuhkan teh kualitas premium,” kat Teddy Yunirman Danas sesaat sebelum melepas kendaraan yang mengangkut.


Teddy menyatakan bangga dengan pencapaian dan teroboson memecah stagnasi ekspor produk terbaik Perusahaan BUMN ini secara langsung. Ia juga memuji tema seremonial sederhana pelepasan ekspor ini dengan istilah “A cup of truth, a sip of heritage (secangkir kebenaran, seteguk warisan)” yang bermakna amat dalam. Teddy menyebut, teh yang diproduksi Pabrik Teh Malabar milik PTPN I Regional 2 itu memiliki kisah panjang tentang rasa, aroma, dan strata kelas dunia.


"Peluncuran ekspor perdana Teh Premium Malabar ini bukan sekadar pencapaian komersial, melainkan penegasan akan warisan dan kualitas teh Indonesia yang telah teruji sejak tahun 1890. Ini adalah kebanggaan dari warisan bukan hanya bernilai ekonomi, tetapi heritage pride. Itulah alasan kita harus menembus dunia global melalui produk yang jujur, berkelas, dan penuh cerita," kata dia.


Dalam konteks pencapaian ini, Teddy menyampaikan apresiasi kepada Tim Regional 2 yang dengan kreativitasnya menggali kembali jalur sutra the Malabar. Keberhasilan ini, kata dia, merupakan hasil nyata dari sinergi luar biasa antara Divisi Pemasaran dan Divisi Operasional, yang telah memastikan standar mutu dan Service Level Agreement (SLA) terpenuhi dengan baik. 


Senada dengan Teddy, Regional Head Desmanto menyatakan rasa syukurnya. Ia melaporkan, melalui berbagai strategi pemasaran, pihaknya telah mendapatkan komitmen pembelian produk secara rutin ke Taiwan. Volumenya cukup besar, yakni lebih dari 42 ton per tahun dengan nilai yang cukup besar. Ia juga mengatakan, beberapa negara lain, yakni Jepang, Uni Emirat Arab, dan beberapa negara Eropa juga sedang dalam proses finalisasi komitmen pembelian.


"Teh Premium Malabar ini dihasilkan dari proses Fine Plucking Standard, yaitu hanya pucuk dua daun dan tunas yang dipetik secara manual untuk menjaga kesegaran, aroma, dan full body teh. Teh kami juga unggul karena menghasilkan floral notes dan body kaya yang memicu rasa yang eksklusif,” kata dia.


Warisan Rasa Teh

Usai melepas ekspor perdana, para pejabat dan tamu undangan yang hadir diajak bernostagia mengenang warisan rasa teh terbaik Indonesia. Panitia merancang konsep suatu perjalanan emosional melalui “Lorong Sejarah” tentang dinamika dan perjalan teh Indonesia. Seluruh hadirin diajak menyelami jejak panjang Teh Malabar. Lorong ini menampilkan foto-foto dokumenter pemetik teh dari masa lalu, artefak tradisional seperti keranjang panen, serta sertifikat mutu internasional HACCP dan ISO22000. 


Konsep "Sustainabilitea" juga diterapkan, yang berarti praktik agronomi ramah lingkungan yang menjamin keamanan pangan dan higienitas teh dari daun hingga seduhan. Nuansa semakin hidup dengan alunan musik kacapi suling yang mengiringi degustasi teh premium, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan.


Tema “A Cup of Truth, A Sip of Heritage” menjadi benang merah yang mengikat seluruh acara. Setiap cangkir Teh Malabar tidak hanya menyajikan rasa, tetapi juga cerita tentang integritas proses budidaya dan warisan budaya yang diwariskan turun-temurun. PTPN I berkomitmen untuk terus meningkatkan daya saing di pasar global melalui inovasi, perluasan jaringan ekspor, dan praktik pertanian berkelanjutan.


Tentang industri teh di PTPN I Supporting Co, Sekretaris Perusahaan PTPN I Aris Handoyo mengatakan, pihaknya menjalankan proses bisnis yang mengimplementasikan Environmental, Social, and Governance (ESG). Selain memaksimalkan keuntungan finansial untuk membiayai operasional Perusahaan dan menyokong devisa negara, pihaknya memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan. “Termasuk hari ini, aktivitas on farm dan off farm komoditas teh hingga proses packing serta pemasaran produk teh akan memperhatikan aspek ramah lingkungan, sosial dan regulasi yang berlaku,” kata dia. (mfn/rls)

LIPSUS