 |
| Risky Sofyan |
INILAMPUNGCOM --- Dua pejabat tinggi pratama dilantik Sekdaprov Lampung Marindo Kurniawan di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur di Telukbetung, Kamis (24/7/2025) petang.
Risky Sofyan definitif pegang jabatan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), meninggalkan jabatan Kepala Dinas Perpustakaan & Kearsipan.
Sedangka Fitrianita Damhuri yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak (PPPA) diamanahi menjadi Kepala Dinas Perpustakaan & Kearsipan yang ditinggalkan Risky.
Mutasi kedua pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Lampung itu berdasarkan SK Gubernur Lampung Nomor: 800.1.3.3/3806/VI.04/2025 tanggal 24 Juli 2025.
Mengenai pelaksanaan rolling pejabat pimpinan tinggi pratama yang terkesan dicicil, Sekdaprov Marindo Kurniawan menjelaskan, karena ada proses di Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang dilakukan secara bertahap.
“Kenapa ini bertahap, ya karena ada persetujuan BKN dan lainnya, jadi semuanya bertahap. Mana prosesnya sesuai, langsung kita lantik,” ucap Marindo.
Diketahui, dalam 2 kali mutasi sebelumnya proses pelantikan dilakukan secara mencicil. Yang pertama pada 26 Juni 2025 lalu hanya dirolling 2 pejabat pimpinan tinggi pratama, yaitu Ganjar Jationo menjadi Kepala Diskominfotik dan Achmad Syaifullah ke posisi Staf Ahli Gubernur Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan.
Lalu yang kedua pada hari Rabu (16/7/2025), 3 pejabat eselon II saja yang dimutasi, yaitu Descatama Paksi Moeda dari Kepala Dispora menjadi Sekretaris DPRD, Tina Malinda yang digeser Desca diberi posisi Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Lampung, dan Meiry Harika Sari dari Kepala BKD diamanahi menjadi Kepala Dispora menggantikan Descatama.
Dengan telah dilantiknya Risky dan Fitri pada jabatan barunya, maka tinggal Lukman –Kepala Disdukcapil-, Elvira Umihanni –Kepala Bappeda-, dan Bani Ispriyanto –Kepala Dinas KPTPH, yang belum dirolling. Diketahui, ketiganya telah mengikuti uji kompetensi beberapa bulan lalu.
Diperkirakan pada awal Agustus mendatang akan kembali dilakukan pelantikan terhadap 3 pejabat pimpinan tinggi pratama yang masih tersisa. (kgm-1/inilampung)