INILAMPUNGCOM --- Mulai hari Senin (14/7/2025) ini program Sekolah Rakyat (SR) dimulai di seluruh Indonesia. Termasuk di Lampung, yang dipusatkan di kawasan Kantor BPSDM Provinsi Lampung di Hajimena, Natar, Lampung Selatan.
Wakil Gubernur Jihan Nurlela diagendakan mengecek langsung lokasi sekaligus menyaksikan pemeriksaan kesehatan terhadap 75 orang calon siswa-siswi SR. Sebagai birokrat berlatarbelakang pendidikan dokter, tentu Wagub Jihan ingin memastikan kondisi kesehatan anak didik program sekolah unggulan berasrama kemasan Presiden Prabowo melalui Kementerian Sosial tersebut.
Didampingi Kadis Sosial Aswarodi, Kepala BPSDM Alhusnuriski, Kadis Kesehatan Darwin Rusli, dan Plt Direktur RSUDAM Imam Ghozali, Wagub Jihan juga memeriksa secara detail sarana prasarana yang disiapkan.
Kadis Sosial Lampung, Aswarodi, menjelaskan, Lampung masuk kategori I-B yakni 37 titik dari total 100 titik Sekolah Rakyat se-Indonesia yang mulai aktif kegiatannya sejak Senin (14/7/2025) hari ini.
Menurut pemantauan di lapangan Minggu (13/7/2025) kemarin, berbagai kegiatan renovasi masih dilaksanakan oleh tim Kementerian PU yang mulai kontrak pada 4 Juli 2025 lalu. Atap, lantai, dan pintu masih dibongkar. Sesuai kontrak, yaitu selama 45 hari kerja, dipastikan pada pertengahan Agustus mendatang seluruh sarana prasarana SR di Lampung, akan selesai.
Seperti diketahui, Pemprov Lampung melalui Dinas Sosial telah siap melaksanakan program Sekolah Rakyat (SR) pada tahun ajaran 2025-2026. 75 siswa dari 15 kabupaten/kota resmi ditetapkan sebagai peserta didiknya.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi, menjelaskan, penetapan 75 siswa Sekolah Rakyat ini melalui hasil seleksi ketat terhadap 83 calon siswa, dan saat ini 8 siswa lainnya dimasukkan dalam daftar cadangan.
“Penetapan 75 siswa Sekolah Rakyat dilakukan melalui rapat finalisasi bersama sejumlah instansi lintas sektor yang menetapkan daftar nominatif peserta didik,” ujar Aswarodi.
Aswarodi menjelaskan, masing-masing kabupaten/kota mendapatkan kuota 5 orang, yang dipilih berdasarkan seleksi dengan memperhatikan kondisi sosial dan latar belakang keluarga. Sementara 8 siswa cadangan telah dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan untuk diarahkan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA atau SMK melalui jalur afirmasi.
Aswarodi menambahkan, selain menetapkan siswa, Dinas Sosial juga telah menyelesaikan proses seleksi tenaga kependidikan dan pendukung, yang meliputi formasi wali asrama, wali kelas, juru masak, cleaning service, satpam, tenaga tata usaha, dan bendahara. (kgm-1/inilampung)