![]() |
Ardito Wijaya (kemeja putih), Supriyadi Hamzah, dan Zuli Herdriyanto, di Sekertaria Golkar Lampung, Jl. Juanda 07, Badar Lampung (30/8/2025) (dok.Golkar) |
INILAMPUNGCOM --- Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya tampaknya mulai "adaptasi" (penyesuain) dengan keluarga besar Golkar Lampung, menyusul isu "lompat partai" dari PKB ke Golkar.
Pria yang murah senyum itu, tak sangka muncul di maskas Golkar Lampung-- ditengah kesibukan beberapa panitia menyiapkan agenda Musda Golkar, Sabtu (30/8/2025).
Di kantor Golkar, Ardito Wijaya hanya ditemani ajudan, dan mendapat kawalan mobil patroli, layaknya pejabat daerah lain. Mengenakan kemeja putih lengen pendek, lebih terkesan kunjungan informal. Tidak sambutan resmi, kecuali cuma ngobrol-ngobrol santai di ruangan kesekertariatan. Beberapa pengurus pun tidak menyambut, layaknya tamu penting lain. Atau bahkan, tidak mengenalinya.
Dari pantauan di kantor itu, Sekitar Pukul 14.00 WiB -- hanya Wakil Ketua Pemenangan Pemilu Supriadi Hamzah, yang sempat bersalam dan mengobrol beberapa saat -- disalah satu ruangan KPPG. Disana ada anggota fraksi Golkar DPRD lain, Tondi, dan Agus Susanto.
Seperti diketahui, Ardito Wijaya resmi menjadi kader Partai Golkar setelah bertemu Sekjen DPP Golkar Muhamad Sarmuji di Markas Beringin, kawasan Slipi, Jakarta Barat, Jum’at (29/8/2025) petang kemarin.
- BACA JUGA:
- Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Come Back Golkar
- Ardito Motong di Tikungan, Musda Golkar Bakal Seru
Pindah Partai Hal Biasa
Sementara engamat politik dari Fisip Unila, Dr. Dedy Hermawan menanggapi, perpindahan Ardito Wijaya -- sesuatu yang biasa, dalam rangka menjemput tantangan baru, suasana baru, diskursus baru, dan sebagainya.
“Bagi demokrasi, fenomena ini sangat baik, utamanya hadirnya seseorang dari partai lain ke partai baru. Karena persaingan dan kerja sama di partai baru semakin tinggi,” kata Dedy Hermawan, Sabtu (30/8/2025) pagi.
Menurutnya, di era partai politik yang semakin terbuka telah menghadirkan berbagai dinamika politik, salah satunya perpindahan elit dan anggota partai politik ke partai politik yang lain.
“Dan perpindahan Ardito dari PKB ke Partai Golkar merupakan bagian dari fenomena tersebut. Ini hal yang tidak bisa dihindarkan sebagai akibat rancang bangun sistem demokrasi dan partai politik yang semakin terbuka dengan ‘warna ideologi Pancasila’,” sambung Dedy Hermawan.
Sementara, sumber orang dekat Ardito Wijaya, langkah politik Ardito karena ada target khusus yang disokong oleh kekuatan besar di Lampung.
Selama ini, Ardito mempunyai jaringan komunikasi yang cukup baik dengan kalangan “penguasa” Lampung. Apalagi yang ada di birokrasi, seperti Gubernur Rahmat Mirzani Djausal. Ditambah kalangan politisi dan pengusaha.
Hubungan Ardito sama Mirza sejak dulu memang dekat. Apalagi, istri Ardito masih ada hubungan keluarga dengan keluarga Mirza. "Tapi saya tidak bisa memastikan, apakah langkahnya lompat ke Golkar ini pernah didiskusikan dengan Mirza,” kata sumber dari kini masuk jajaran politisi partai Gerindra itu. (zal/inilampung).