Cari Berita

Breaking News

Emma Haryani: Sekolah Merupakan Tempat Perayaan Kegembiraan

Dibaca : 0
 
Sabtu, 02 Agustus 2025

Emma Haryani saat menjadi narasumber Sosialisasi Pembelajaran Mendalam di SMAN 1 Kebuntebu Lampung Barat. Foto. Ts.

INILAMPUNGCOM -- Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kebuntebu Kabupaten Lampung Barat menggelar Sosialisasi Pembelajaran Mendalam untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menghadapi tantangan Generasi Emas 2045 di Gedung Serba Guna sekolah setempat.


Kegiatan yang dilaksanakan pada 26 Juli -2 Agustus 2025 itu, dihadiri seluruh pimpinan, dewan guru, dan staf sekolah, serta menghadirkan narasumber: Emma Haryani, Rahayu, Faradila dan Yeyen Heryani.


Emma Haryani menjadi narasumber  yang tampil pada hari pertama mengatakan, sekolah harus senantiasa menciptakan situasi gembira bagi guru, siswa, karyawan, dan setiap pribadi yang masuk ke dalamnya. Sehingga ada ketenangan batin dan kelegaan pikiran yang mendukung untuk menjadi aliran semangat yang meneduhkan. 


"Namun seringkali kita temukan sekolah menjadi begitu kusam dan seram tatkala pembelajaran jatuh pada pergulatan buku teks dan hafalan yang tak jarang mermbuat stres pikiran," katanya. 


Ada situasi yang tidak nyaman dalam belajar karena cenderung monoton dan membosankan. Dunia sudah berubah dibandingkan dengan generasi dulu dengan sekarang sehingga gaya belajar dan latar belakang pribadi pastinya berbeda sehingga mempengaruhi desain pembelajaran yang seharusnya dan semestinya terjadi bagi anak-anak dewasa ini. 


Jika siswa tidak nyaman belajar berarti ada yang salaj dengan desain pembelajaran yang terjadi. Ini menjadi waktu yang tepat bagi sekolah untuk mengembangkan folpsofi pendidikan dan pengembangan pembelajaran yang kontekstual dan bermakna


Lebih lanjut, Emma menjelaskan, hati yang gembira senantiasa membawa jiwa dan raga selalu bergerak proaktif dan dinamis untuk mengusahakan pengembangan diri dan sekaligus berbagi semangat dan inspirasi hidup satu sama lain dalam komunitas belajar yang konstruktif dan reflektif. 


Sementara itu Kepala SMA Negeri  1 Kebuntebu Supriantoro mrngatakan, dalam pengenalan Pembelajaran Mendalam dan konsep inquiry collaborative diharapkan menghasilkan perumusan visi dan misi sekolah yang terintegrasi dengan 8 dimensi profil lulusan.


"Dengan demikian, SMA Negeri 1 Kebuntebu dapat melahirkan generasi yang berkompeten, berkarakter, dan berdaya saing tinggi, sehingga dapat bersaing di era global dan membawa Indonesia menjadi negara maju dan berdaya saing tinggi," ujarnya.


Pada hari kedua, tampil Rahayu dan Yeyen Heryani. Mereka mengimbaskan materi turunan dari sosialisasi sebelumnya, yaitu intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler dalam Pembelajaran Mendalam yang terintegrasi dengan 8 dimensi profil lulusan. Hasil dari tahap kedua ini adalah para guru berhasil menyusun Capaian Pembelajaran (CP) dan Tujuan Pembelajaran (TP), serta praktek membuat Perencanaan Pembelajaran Mendalam (PPM).


Menyongsong Generasi Emas 2045, pendidikan mendalam menjadi salah satu kunci penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. SMA Negeri 1 Kebuntebu berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. (ts)

LIPSUS