![]() |
Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela di kegiatan PKN XIX PMII 2025 (dok/inilampung) |
INILAMPUNG.COM, Bandarlampung - Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela membuka lima peran yang harus diambil kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
Apa saja lima peran itu?
1. Gerakan literasi pangan. Dimana kader PMII harus mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pangan lokal dan gizi seimbang.
2. Penguatan ekonomi rakyat. Yaitu terlibat aktif dalam menggerakkan koperasi mahasiswa atau UMKM pangan berbasis komunitas.
3. Inovasi dan riset. Membantu mengembangkan teknologi sederhana yang bisa digunakan petani.
4. Advokasi kebijakan. Menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperjuangkan kebijakan pro petani.
5. Regenerasi petani muda. Kader PMII harus mampu menumbuhkan minat generasi muda untuk masuk sektor pertanian melalui program magang, pendampingan, dan start-up pangan.
“Kedaulatan pangan adalah fondasi kedaulatan bangsa. Dalam hal ini, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan konkret dari perguruan tinggi, organisasi kepemudaan, dan masyarakat secara utuh. PMII sebagai organisasi kader intelektual muda memiliki peran ganda, yaitu agen perubahan dan penggerak aksi nyata di lapangan,” urai Wagub Jihan dihadapan peserta Pendidikan Kader Nasional (PKN) PMII di Gedung Sai Batin, BPMP Provinsi Lampung, Pahoman, Bandarlampung, Selasa (12/8/2025) siang.
Dikatakan, sebagai organisasi kaderisasi yang berlandaskan nilai Islam dan nasionalisme, PMII memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi motor penggerak perubahan di sektor pangan.
Untuk itu, lanjutnya, ada tiga hal strategis yang harus dilakukan oleh kader PMII, yaitu gerakan intelektual, advokasi kebijakan, dan gerakan sosial.
“Dimensi peran PMII dalam mewujudkan kedaulatan pangan harus dilakukan secara nyata, berlandaskan intelektualitas, dan berpihak kepada rakyat,” kata Wagub Jihan seraya menegaskan Lampung siap menjadi contoh provinsi yang mampu mengelola pangan dari hulu hingga hilir secara mandiri dan berkelanjutan.
Seperti diketahui, acara Pendidikan Kader Nasional (PKN) XIX PMII digelar sejak tanggal 7 hingga 14 Agustus 2025 mendatang diikuti 40 peserta dari 38 provinsi se-Indonesia di komplek BPMP Lampung.
Wagub Jihan yang didampingi Kepala Badan Kesbangpol Senen Mustakim dan Kepala Dinas KPTPH Elvira Umihanni menjelaskan strategi ketahanan pangan Provinsi Lampung melalui program Desaku Maju, yaitu hilirisasi pertanian dan mesin pengering (dryer), perbaikan jalan desa, makan bergizi gratis (MBG), infrastruktur dan irigasi, pupuk organik cair dan microba center, serta pendidikan vokasi.
Menurutnya, dengan potensi usia produktif penduduk Provinsi Lampung -15 sampai 64 tahun- sebanyak 6,42 juta jiwa atau 68,21% dari jumlah penduduk, pelibatan petani milenial (Gen Z) adalah hal yang diseriusi Pemprov Lampung.
“Dengan bonus demografi tersebut ditunjang penggunaan solusi inovatif, teknik adaptif, dan alat digital, dipastikan dapat meningkatkan ketertarikan anak muda ke bidang pertanian,” tuturnya.
Seusai memaparkan materi bertajuk Strategi Pengelolaan Pangan Nasional dan Peran PMII dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan, Wagub Jihan membuka ruang dialog dengan peserta. Berbagai pertanyaan pun bermunculan. Dan setelah sekitar 2,5 jam, Wagub beserta rombongan meninggalkan lokasi PKN XIX PMII dilepas oleh Ketua Mabinda PMII Lampung Fajrun Najah Ahmad, jajaran PB PMII, Ketua PKC PMII Lampung M. Yusuf Kurniawan beserta jajaran, dan para senior maupun alumni OKP tersebut. (zal/inilampung)