INILAMPUNGCOM --- Satu demi satu pemilik modal mulai berdatangan ke Lampung. Rabu (13/8/2025) petang ini, giliran investor pengembangan food hub yang menemui Gubernur Rahmat Mirzani Djausal (RMD).
Adalah PT Farmfresh Industries Indonesia yang beraudiensi dengan Gubernur di ruang kerjanya. Tujuannya jelas: menyampaikan rencana investasinya terkait pengembangan food hub di Provinsi Lampung.
Cukup pentingnya kehadiran pemilik modal itu, Gubernur RMD pun menyertakan jajaran terkait untuk mendampinginya.
Mulai dari Asisten Administrasi Umum Sulpakar, Kadis Perindustrian & Perdagangan Evie Fatmawaty, Karo Perekonomian Rinvayanti, Karo Hukum, hingga Karo Pemerintahan & Otda Binarti Bintang.
Eksplorasi Pertamina Mandeg 12 Tahun
Sebelumnya, pada Selasa (12/8/2025) siang, Vice President Exploration Regional 1 PT Pertamina, Suprayitno Adhi Nugroho, menyampaikan rencana kegiatan eksplorasi PT Pertamina Eksplorasi Produksi (EP) di Wilayah Kerja (WK) Lampung III yang sempat tertahan selama 13 tahun atau sejak 2012 akhirnya mendapatkan sinyal segera terealisasi.
Sebagai langkah awal, telah digelar Rapat Koordinasi dan Focus Group Discussion (FGD) Persiapan Survei Seismik 2D di WK Migas Pertamina EP Provinsi Lampung. Suprayitno Adhi Nugroho menyampaikan apresiasi atas dukungan cepat Gubernur RMD.
“Ini adalah rangkaian yang sudah kami siapkan sejak 2012, tapi tertunda karena perubahan kebijakan. Tahun 2024 kami mulai bertemu dengan Pak Pj Gubernur Samsudin dan pada Mei bertemu Gubernur Mirza,” kata Suprayitno.
Pada Juni 2025, pihaknya mendapatkan dukungan penuh dari Pemprov Lampung. Program ini dinilai selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya di bidang swasembada energi.
“Perizinan survei seismik sudah kami jalankan. Tahap berikutnya adalah persiapan pengadaan dana agar proyek ini bisa dieksekusi mulai akhir tahun ini dan ditargetkan rampung tahun 2026,” jelasnya.
Menurut Suprayitno, penguatan sektor migas dapat menjadi salah satu pilar ekonomi Lampung selain perkebunan, sekaligus tulang punggung PAD di masa depan.
Survei seismik ini akan menempuh lintasan sepanjang 688,5 kilometer yang melintasi lima kabupaten: Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Way Kanan.
Suprayitno memaparkan, potensi cadangan migas di bawah permukaan Lampung cukup menjanjikan. Sehingga survei seismik ini dilakukan untuk meminimalkan risiko dan menurunkan ketidakpastian untuk menentukan titik pengeboran terbaik.
"Setelah survei, kita analisis datanya, kita proses, baru kita lihat apakah menarik atau tidak,” katanya sambil menambahkan, salah satu wilayah di Sumatera yang minim data migas adalah Lampung. (kgm-1/inilampung)