![]() |
Film Lyora |
Ketua DPD MKGR, Erwin Kurniawan menjelaskan, acara nonton bareng LYORA digelar di Gedung XXI Mal Boemi Kedaton (MBK), Studio 5, Kamis malam, 7 Agustus 2025 pukul 18.00 WIB.
Kegiatan itu ternyata bagian dari agenda nasional Ormas MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong). "Digelar serentak di 10 provinsi termasuk Lampung," kata Erwin yang juga bendahara Golkar Lampung itu, di Bandar Lampung, Rabu (6/8/2025) tadi pagi.
Kisah Nyata
Film LYORA adalah sebuah drama keluarga yang diangkat dari kisah nyata seorang Meutya Hafiz, Menteri Komonikasi dan Digital (Komdigi), jurnalis senior, yang juga kader Golkar.
LYORA dibintangi oleh Marsha Timothy dan Darius Sinathrya. Kisah drama menarik ini bercerita tentang perjalanan Meutya Hafid (diperankan Marsha Timothy) sebagai seorang wanita karier yang berjuang untuk memiliki buah hati di usia yang tidak lagi muda. Meutya bersama suaminya, Fajrie (diperankan Darius Sinathrya), saking ingin punya anak menjalani berbagai program kehamilan, termasuk proses bayi tabung.
Jalan pun berliku, kegagalan, dan kehilangan tak membuat mereka pupus harapan. Namun sebagai suami, Fajrie selalu setia menemani dan bersama di setiap perjuangan untuk mendapatkan buah hati.
Erwin dan Ketum DPP MKGR Adies Kadir (ist)Erwin memberharap, film ini bisa menjadi pelajar dan hikmah betapa pentingnya kebahagiaan keluarga.
"Dijamin seru, makanya perlu siap-siap kain tisu untuk menampung air karena pasti akan ada tangisan terharu dan derai air mata bahagia," kata Erwin Kurniawan canda berkelakar.
Atribut Kuning
Film ini diangkat dari buku karya Fenty Effendy berjudul Lyora: Keajaiban yang Dinanti.
Film ini dikembangkan menjadi naskah layar lebar oleh Titien Wattimena dan Priska Amalia. Lyora: Penantian Buah Hati menjadi karya kolaborasi rumah produksi Jarasta Enterprise, Paragon Pictures, dan Ideosource Entertainment.
Yang masih penasaran dan ingin menyaksikan, menurut sekertaris MKGR, Darlian Pone, bisa hubungi mbak Melly: 081274321113.
Tidak dipungut biaya alias gratis. "Syarat cuma mengenakan atribut MKGR (untuk kader) atau kemeja, kaos bermotif kuning Golkar (umum)," kata Darlian Pone. (bim/inil@mpung)