![]() |
SMK Farmasi Cendikia Farma Husada (dok/inilampung) |
INILAMPUNG.COM, Lampung Selatan - Kasus perpindahan lokasi proyek memang sangat jarang terjadi, minimal tidak terungkap kepermukaan. Itu sebabnya, proyek pembangunan ruang kelas dan laboratorium SMK Farmasi Cendikia Farma Husada mendapat sorotan banyak kalangan.
Sudahkah kini sarana peningkatan kualitas anak didik yang berlokasi di Dusun Tanjung Sari, Jati Mulyo, Jati Agung, Lampung Selatan, itu dimanfaatkan pihak sekolah yang pusat aktivitasnya di Jln. Pulau Enggano No: 99, Sukabumi, Bandarlampung? Menurut pemantauan inilampung.com hari Selasa (19/8/2025) petang, memang tiga bangunan senilai Rp 2.272.105.595 beranggaran DAK Fisik 2024 tersebut telah dimanfaatkan.
Untuk apa saja? Kepala SMK Farma Cendikia Farmasi Husada, Dwi Anggraeni Maya Sari, SSi, MPd, mengaku sejak Januari 2025 silam, atau awal semester genap selepas libur semester ganjil, sarana tersebut telah digunakan untuk kegiatan praktik siswa.
“Pemanfaatan sarana laboratorium dan ruang praktik di Jati Agung dimulai setelah serah terima pekerjaan pada Desember 2024. Yayasan terlebih dahulu melakukan penyediaan saluran listrik, kebersihan, penataan, serta penyediaan toilet,” tutur Maya, panggilan akrab Dwi Anggraeni Maya Sari, Rabu (20/8/2025) siang.
Mewakili keluarga besar SMK Farma Cendikia Farmasi Husada, ia menyatakan terima kasih atas bantuan Disdikbud Lampung dengan membangunkan tiga gedung yang kini dimanfaatkan maksimal oleh pihaknya.
“Bantuan ini sangat mendukung peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan memberikan manfaat nyata bagi pengembangan kompetensi siswa,” tuturnya lagi.
Dijelaskan, bangunan di Jati Agung itu diproyeksikan sebagai sentra laboratorium ekstrak dan digital, sejalan dengan misi sekolah entrepreneurial untuk mencetak lulusan yang siap kerja dan siap berwirausaha.
Saat ini siswa SMK Farma Cendikian Farmasi Husada sudah mulai berlatih pada tahap dasar, seperti pembuatan simplisia, ekstrak, produk berbasis ekstrak, hingga latihan pengemasan hasil digitalisasi.
Mengenai pola pelaksanaan praktik di Gedung B –istilah untuk lokasi tiga bangunan berjarak 9 Km dari lokasi sekolah-, menurut Maya, dilakukan dua kali setiap pekan, terdiri dari sehari rutin dan sehari lainnya insidental. Dan pihak sekolah menyediakan sarana transportasi khusus bagi anak didik yang akan melakukan kegiatan praktik.
Diketahui, SMK Farma Cendikia Farmasi Husada saat ini memiliki 231 siswa dengan jumlah pendidik dan tenaga pendidik sebanyak 24 orang.
Maya menegaskan, dukungan Disdikbud Lampung dengan membangunkan sarana ruang praktik dan laboratorium melalui DAK Fisik 2024 ini tidak hanya meningkatkan keterampilan siswa, tetapi juga memperkuat upaya menyiapkan generasi yang unggul, berkarakter, dan bermanfaat bagi bangsa.
Melihat pentingnya sarana praktik dan laboratorium bagi siswa didiknya, diakui Maya, pihak yayasan telah merencanakan akan menambah dua unit bangunan lagi pada tahun 2026 mendatang di lokasi Gedung B, Dusun Tanjung Sari, Jati Mulyo, Jati Agung, Lampung Selatan.
Menurut surat hibah nomor; Reg/2025 tanggal 26 Maret 2025 yang dikeluarkan notaris Anika Febrianti SH, MKn, lahan yang tersedia untuk pengembangan kawasan pendidikan tersebut memiliki luas 12.415 m2.
Maya optimis, sekolah yang dipimpinnya akan terus berkembang dalam menyiapkan kaum muda Lampung terdidik dengan kualifikasi handal sesuai tantangan jaman.
Peristiwa “pindah lokasi” proyek yang sempat menjadi persoalan, diakui dia, membawa hikmah yang besar bagi SMK Farma Cendikia Farmasi Husada.
Sementara, menurut penelusuran inilampung.com, Kepala Disdikbud Lampung Thomas Amirico tengah melakukan evaluasi atas kerja-kerja program pembangunan di dunia pendidikan tingkat menengah atas selama ini. Dengan tujuan meminimalisir mencuatnya persoalan-persoalan selama ia memimpin OPD tersebut.
Dan untuk perbaikan itu, begitu menurut penelusuran, Thomas tidak segan-segan untuk melakukan “penyegaran”. (habis/kgm-1/inilampung)