![]() |
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Lampung mewisuda 289 mahasiswa, 30 Agustus 2025 (ist/inilampung) |
INILAMPUNG.COM, Lampung Timur - Hari Sabtu (30/8/2025) kemarin, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Lampung mewisuda 289 mahasiswanya. Terdiri dari 124 lulusan FKIP, 70 dari Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan, serta 95 lainnya dari Fakultas Sains dan Teknologi.
Pada acara yang dipusatkan di Kampus UNU Lampung di Lampung Timur itu, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal diwakili Kepala Balitbangda Lampung Yurnalis menyatakan, UNU telah berhasil menempa para mahasiswanya menjadi insan cendekia secara intelektual sekaligus memiliki ahlak, integritas, dan semangat kebangsaan.
Menurut Gubernur Mirza, bangsa Indonesia -tidak terkecuali Lampung- sedang menghadapi tantangan besar di era ini. Dunia kerja dan dunia usaha menuntut generasi muda yang adaptif, inovatif, dan siap bersaing.
“Saya mengajak dan berpesan kepada para wisudawan untuk tidak berhenti belajar, tidak cepat merasa puas dan terus mengembangkan diri. Ilmu yang diperoleh hari ini adalah bekal, tetapi penguasaan keterampilan, kemampuan beradaptasi serta semangat berkolobarasi adalah kunci sukses dimasa depan,” tegas Gubernur.
Sementara Rektor UNU Lampung, HM Miftahudin SAg, MSy, usai mewisuda 289 mahasiswanya, mengajak para hadirin untuk mendoakan para pejuang UNU Lampung yang telah meninggal dunia, diantaranya H. Ismail Sanjaya, Rektor UNU pertama DR. H. M Nasir MPd, serta Bendahara UNU pertama Dra. Hj. Muslihati, MPd. Berkat jasa-jasa dan perjuangan keras merekalah UNU Lampung bisa seperti ini.
Prof. Dr. Ishak Iskandar, MSc, Dirjen Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II mengatakan, tujuan utama pendidikan bukan sekadar mencetak sarjana, tapi hakekatnya adalah untuk menjadikan peserta didiknya menjadi manusia pembelajar sepanjang hayatnya.
"Jangan sombong, tapi jadikan lingkungan anda sebagai guru. Setiap orang yang ditemui adalah guru. Guru anda tanpa memandang strata sosialnya," ujarnya.
Menurutnya, buta huruf Abad 21 bukan saja orang yang tidak bisa membaca dan menulis tapi orang yang tidak mau belajar.
Turut memberikan sambutan KH Muhidin Thohir yang mewakili PB NU. Dikatakan, dengan banyaknya muncul gerakan-gerakan sosial dimana-mana saat ini menandakan bahwa bangsa kita sedang tidak baik-baik saja.
Menurutnya, kondisi ini menjadi tantangan bagi para wisudawan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah ke masyarakat. Pergunakan ilmu yang didapat untuk diamalkan bagi orang banyak di tempat tinggal masing-masing.
KH Muhidin Thohir juga mengajak seluruh hadirin untuk mendoakan Alm Affan Kurniawan –pengemudi ojol yang tewas dilindas rantis Brimob di Jakarta- agar diterima disisi Allah SWT. (zal/inilampung)