Diskusi ini akan menghadirkan dua pembicara Drs. Djuhardi Basri, M.Pd. dan Meutia Rahmatia, M.Pd., keduanya dosen Universitas Muhammadiyah Kotabumi (UMKO), Lampung Utara. Moderator dipercayakan kepada Fitri Angraini, S.S., M.Pd., dosen dan pegiat literasi.
Meutia Rahmatia, yang juga founder to.KOBU,ku, acara ini dihelat untuk menggeliatkan ekosistem sastra di Kotabumi Lampung Utara. “Kita tahu Lampung Utara pernah memiliki sejarah yang bagus dalam dunia sastra di Lampung,” kata Meutia, Kamis 18 September 2025 petang.
Lampung Utara, khususnya Kotabumi, pernah dikenal kerap menggelar event sastra. Karena di sini banyak penyair. Seperti Mbah Barmo, Iwan Sableng, Thamrin Effendi, dan Djuhardi Basri yang sampai kini masih setia di jalan puisi dan teater.
“Abi Djuhardi lewat UMKO masih mau membina generasi muda dalam bersastra,” lanjut istri cerpenis Yulizar Lubay ini.
Itu sebabnya, dengan mengundang Isbedy yang dijuluki Paus Sastra Lampung dari HB Jassin, Meutia berharap dapat menghidupkan kembali ekosistem sastra di Kotabumi.
Apalagi, masih kata dia, UMKO ada program studi Bahasa dan Sastra. Sehingga ruang dan kesempatan sudah disiapkan. “Tinggal kita daya gunakan,” ucapnya.
Selain itu, kafe KL juuga bisa dimanfaatkan untuk diskusi dam baca puisi..”KL membuka pintu selebar-lebarnya untuk berdiskusi ataupun baca puisi,” katanya.
Diskusi buku puisi ini juga diisi dengan baca puisi. Mahasiswa UMKO akan membacakan puisi-puisi Isbedy Stiawan ZS dalam buku “Menungguku Tiba” (2025).
Sementara itu, Isbedy mengatakan bahwa buku terbarunya itu telah dibahas di Universitas Padjadjaran (Unpad) pada 18 Agustus 2025. Pembicaranya dua doktor dari Fakultas Sastra Unpad dan dosen teater Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
“Ayo, seniman dan pegiat seni di Kotabumi, kita merapat dan ramaikan acara ini,” ajak Isbedy.**$