-->
Cari Berita

Breaking News

Ditengah Maraknya Kasus Keracunan, SPPG Musiraya Diresmikan

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Jumat, 12 September 2025

Program MBG di Bandarlampung (ist/inilampung)


INILAMPUNGCOM - Program unggulan Presiden Prabowo Subianto berupa Makan Bergizi Gratis (MBG) terus berjalan meskipun di Kota Bandarlampung akhir Agustus lalu telah memakan korban.


Diketahui, dari tiga sekolah di Kecamatan Sukabumi, Bandarlampung, sebanyak 247 anak didik keracunan setelah melahap MBG. Dari penelitian awal, terdapat bakteri E.colli dalam air yang digunakan untuk memasak.


Pada hari Jum’at (12/9/2025) pagi ini, diagendakan peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Musiraya Rajabasa, yang berlokasi di Jln. Pagar Alam, Kecamatan Rajabasa, Bandarlampung.


Acara peresmian ini sekaligus ditandai dengan pendistribusian MBG bagi anak didik di wilayah setempat. Kadis PMDes & Transmigrasi Provinsi Lampung Saipul dan Kadis Dikbud Lampung Thomas Amirico dijadwalkan hadir pada kegiatan tersebut.


Dalam rapat koordinasi membahas keamanan pangan dalam program MBG hari Rabu (10/9/2025) lalu, Wagub Jihan Nurlela menegaskan pentingnya pengawasan ketat untuk mencegah kasus kercunan makanan yang sempat terjadi di beberapa wilayah di Lampung.


“Kita menargetkan zero accident atau nol kasus keracunan dalam program MBG. Jangan sampai program MBG yang mulia ini justru berubah menjadi makan beracun,” kata Wagub Jihan.


Keberadaan Satgas Dipertanyakan

Banyaknya kasus keracunan usai melahap MBG, menuai pertanyaan berbagai kalangan akan keberadaan satuan tugas (satgas) MBG.


Apalagi belakangan semakin banyak ditemukan adanya MBG yang jauh dari ketentuan. Misalnya di salah satu SMKN dan SMA swasta di wilayah Gedongmeneng, Bandarlampung.


Selasa (9/9/2025) lalu, beberapa siswa menghubungi inilampung.com, menyampaikan jika makanan yang disediakan tidak selayaknya.


Maksudnya? “Seminggu belakangan ini menunya kacau. Seperti telurnya masih mentah, nasinya juga sudah kayak basi. Banyaklah masalahnya, maka kami banyak yang nggak mau makan. Takut keracunan kayak di tempat lain,” kata seorang siswa SMKN melalui telepon.


Program MBG bermasalah juga dikeluhkan siswa SMA swasta. Menurut mereka, bukan saja menunya yang diragukan keamanannya tetapi juga makanan yang disajikan tidak enak.


“Jujur ya, setelah tahu banyak yang keracunan karena makan dari MBG ini, kami takut-takut buat makannya. Apalagi sampai sekarang kan kalau keracunan, kita sendiri yang harus bayar biaya pengobatannya,” tutur seorang siswa.


Terkait banyaknya kasus keracunan siswa usai melahap MBG belakangan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Muhtadi AT, meminta SPPG untuk melakukan koordinasi secara rutin dengan instansi terkait, sehingga dapat diantisipasi segala kemungkinan buruk yang akan terjadi. (zal/inilampung)


LIPSUS