-->
Cari Berita

Breaking News

Gubernur Mirza Perlu Lihat Karya Erza, Ciptakan Alat Pengering Hasil Pertanian

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Selasa, 09 September 2025

 

Reza Refenda dan alat pengering ciptaanya (ist/inilampung)

INILAMPUNGCOM -- Gubernur Rahmat Mirzani Djausal yang demikian getol bergerak untuk meningkatkan hasil pertanian demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat petani dengan target Lampung menjadi lumbung pangan nasional secara nyata di tahun 2027 mendatang, tampaknya perlu melihat hasil karya alumni teknologi geologi Institut Teknologi Sumatera (Itera) bernama Erza Refenza.


Mengapa begitu? Karena Erza berhasil melahirkan inovasi pertanian nan apik, berupa portabel solar bed dryer dan portabel hexaust bed dryer.


Hebatnya, alat buatan Erza ini dirancang untuk mengeringkan hasil panen secara cepat, merata, dan tidak bergantung pada kondisi cuaca.


Kita semua tahu, selama ini petani di Provinsi Lampung masih mengandalkan metode tradisional dengan menjemur gabah atau jagung di bawah sinar matahari.


Cara tersebut sering terkendala hujan, mendung, atau serangan hama, sehingga kualitas hasil panen menurun dan nilai jualnya berkurang.


“Petani kita sering rugi karena gabah atau jagung yang basah tidak bisa cepat dipasarkan. Dengan teknologi sederhana ini, mereka bisa lebih mandiri, efisien, dan tidak lagi takut dengan cuaca,” kata Erza saat memperkenalkan alat temuannya hari Senin (8/92025) kemarin.


Diketahui, Gubernur Mirza telah membeli puluhan dryer selama beberapa bulan terakhir, dan di 2025 ini direncanakan akan menambah sekitar 200 unit lagi. Tentu jika ia serius mewujudkan ketahanan pangan, hasil karya alumni Itera yang merupakan putra Lampung ini akan dilihat dan dijadikannya pilihan utama.


Memang apa kelebihan portabel bed dryer yang dikembangkan Erza? Diantaranya:

1. Mudah dipindahkan dirancang portabel, sehingga bisa digunakan di berbagai lokasi pertanian. Efisiensi waktu mempercepat proses pengeringan dibandingkan metode tradisional.


2. Meningkatkan kualitas panen, hasil kering lebih merata, tahan lama, dan memiliki harga jual lebih baik.


3. Ramah lingkungan, menggunakan energi hemat dan bersih.


Erza meyakini, teknologi buatannya ini dapat membantu petani Lampung menghadapi tantangan pascapanen, sekaligus memperkuat posisi provinsi sebagai salah satu lumbung pangan nasional.


Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi Lampung pada 2024 mencapai jutaan ton, namun persoalan pascapanen masih menjadi titik lemah yang berdampak pada rendahnya daya saing produk.


Erza menilai, inovasi di bidang pascapanen sama pentingnya dengan peningkatan produksi di tingkat hulu.


“Saya percaya, teknologi tepat guna yang sederhana justru bisa memberi dampak besar. Portabel bed dryer ini diharapkan menjadi salah satu solusi nyata bagi petani Lampung, sekaligus kontribusi anak muda daerah untuk negeri,” ujarnya.


Selain menawarkan solusi teknis, Erza berharap inovasi ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan lembaga pertanian.


Dikatakan, dengan kolaborasi, alat ini bisa diproduksi lebih luas dan menjangkau petani di berbagai kabupaten di Lampung.


“Jika setiap kelompok tani memiliki alat pengering portabel, kualitas gabah dan jagung Lampung bisa meningkat signifikan. Ini akan berdampak pada pendapatan petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional,” imbuhnya. (zal/inilampung)

LIPSUS