-->
Cari Berita

Breaking News

Jaga Stok Pangan Daerah, Pengawasan Gabah Diseriusi

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Senin, 15 September 2025

 

Upaya pengiriman gabah asal Tuba ke Pulau Jawa digagalkan Satpol PP di Pelabuhan Balauheni, Jum'at (12/9/2025) petang. (ist/inilampung)

INILAMPUNGCOM - Kebijakan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal melarang gabah hasil panen petani keluar Provinsi Lampung, semakin diseriusi. Setelah terbukti beberapa kali upaya mengirimkan bahan pokok pangan itu melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, berhasil digagalkan aparat Satpol PP yang bertugas melakukan pengawasan.


Hari Senin (15/9/2025) pagi ini, Pemprov Lampung menggelar rapat khusus membahas pengawasan gabah. Menurut Agenda Harian Gubernur Lampung, Senin 15 September 2025, rapat terkait gabah ini dipimpin Asisten Perekonomian & Pembangunan Mulyadi Irsan.


Beberapa pejabat terkait pun mengikuti rapat itu, mulai dari Kadis Perindag Evie Fatmawaty, Kadis KPTPH Elvira Umihanni, Karo Perekonomian Rinvayanti, juga pejabat administrator dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP.


Diketahui, sejak keluarkannya kebijakan Gubernur Mirza melarang gabah hasil panen petani keluar Provinsi Lampung, aparat Satpol PP Lampung telah beberapa kali memergoki aksi pengiriman gabah keluar daerah.


Yang terakhir terjadi pada hari Jum’at (12/9/2025) petang pekan lalu. Saat itu, sebuah mobil box pendingin yang biasanya untuk pengiriman daging dan es krim dicegat aparat Pol PP di pos Pelabuhan Bakauheni ketika hendak menyeberangi Selat Sunda.


Kecurigaan Satpol PP tidak sia-sia. Setelah mobil box dibuka, ternyata berisi karung gabah asal Kabupaten Tulang Bawang. Dengan temuan itu, sesuai perintah Gubernur Mirza, truk box bermuatan puluhan karung berisi bahan pokok pangan itu diputar balik ke daerah asalnya.


Menurut Kasat Pol PP Lampung, M. Zukarnain, langkah tegas yang dilakukan anak buahnya di lapangan bukan sekadar razia rutin, tetapi bentuk nyata komitmen Gubernur Mirza dalam menjaga ketahanan pangan daerah.


Seperti diketahui, dalam berbagai kesempatan Gubernur Mirza menegaskan, gabah Lampung harus untuk masyarakat Lampung, dan jika stok aman, maka harga pun stabil.


Strategi pangan yang diterapkan Gubernur Mirza bukan hanya melarang gabah keluar daerah, tetapi juga meningkatkan nilai tambah dengan pengolahan di dalam daerah, menguatkan rantai pasok pangan lokal, dan membangun penggilingan modern dan koperasi tani.


Visi besar yang diusung Gubernur Mirza juga sangat jelas, yakni pangan aman, petani sejahtera, dan Lampung semakin kuat. (zal/inilampung)


LIPSUS