![]() |
| Puluhan siswa SMAN 4 Kotabumi, Lampung Utara diduga keracunan usai makan menu makan bergizi gratis, progam pemerinta, Senin (29/9/2025) (ist.inilampung) |
INILAMPUNGCOM --- Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya terus membawa tragedi.
Bagaimana tidak. Dalam satu hari ini –Senin, 29 September 2025- sedikitnya 58 siswa di Lampung keracunan seusai menyantap makanan yang disajikan oleh SPPG tersebut.
Diketahui, sedikitnya 51 siswa SMAN 4 Kotabumi, Lampung Utara, harus dilarikan ke RS Handayani Kotabumi karena keracunan usai menyantap makanan yang disuguhkan melalui program MBG.
Sementara di Tulang Bawang Barat, sedikitnya tujuh siswa SDN 06 Tulang Bawang Tengah, juga mengalami keracunan selepas menyantap MBG dan harus menjalani perawatan di RSUD Tulang Bawang Barat (Tubaba).
Dengan jatuhnya korban keracunan dalam sehari ini sebanyak 58 siswa, maka setidaknya sepanjang bulan Agustus hingga September ini telah 644 siswa di Lampung yang mengalami keracunan usai melahap MBG.
Ketua Satgas MBG Provinsi Lampung, Saipul, Kamis (25/9/2025) lalu, mengungkapkan pada Agustus dan September telah terjadi 572 kasus keracunan berdasarkan laporan dari lima kabupaten. Yaitu di Tanggamus dengan korban 14 siswa, Lampung Timur 27 siswa, Bandarlampung 503 siswa, Lampung Utara 16 siswa, dan Metro 12 siswa.
Dengan kejadian pada hari Senin (29/9/2025) ini, di Lampung Utara bertambah 51 siswa dan Tubaba tujuh siswa, serta pada hari Jum’at (26/9/2025) lalu di Lampung Timur 14 siswa, maka total korban MBG di Lampung mencapai angka 644 siswa.
Yang Belum Terdata
Menurut penelusuran inilampung.com, banyak korban MBG yang belum terdata oleh Satgas MBG. Itu sebabnya, banyak wali murid yang mempertanyakan apa kerja satgas jika kasus keracunan makanan masih terus berulang dan berulang.
Diantara yang belum terdata dan disampaikan oleh Saipul selaku Ketua Satgas MBG Provinsi Lampung adalah kasus keracunan yang menimpa 43 santri Ponpes Al-Islah, Mataram Baru, Lampung Timur, pada hari Selasa, 26 Agustus 2025 lalu.
Saipul tidak tahu bila puluhan santri tersebut harus menjalani perawatan intensif di Puskesmas Bandar Sribawono dan Klinik Permata Keluarga.
Kasus di Lampung Utara.
Sementara kasus keracunannya 51 siswa SMAN 4 Kotabumi, Lampung Utara, pada hari Senin (29/9/2025) usai menyantap MBG, membuat suasana di RS Handayani riuh.
Pasalnya, para siswa terbaring lemas, dengan rasa mual yang amat sangat, bahkan banyak yang muntah, serta sakit di bagian kepala.
Menurut penelusuran, diduga kuat asal keracunan dari sayur ayam yang memang sudah beraroma tidak sedap. Seorang guru yang sempat membaui adanya makanan yang tidak segar, segera memberitahu anak didiknya untuk tidak memakan sayur ayam tersebut.
Namun, saat itu telah banyak siswa yang melahapnya, dan berujung keracunan.
Sebelum peristiswa ini, kejadian serupa dialami oleh sedikitnya 15 siswa SDN Negara Agung dan SMPN 1 Sungkai Jaya. Mereka mengalami mual, muntah, dan pusing usai menyantap MBG.
Pihak sekolah pun melarikan para korban ke Puskesmas Cempaka Jaya, Sungkai Jaya, untuk segera mendapat penanganan medis.
Saat itu, menurut salah satu siswa bernama Agung, menu yang disajikan dalam program MBG berupa mie kuning, sayur sawi, ayam, perkedel jagung, dan buah-buahan.
Kepala Puskesmas Cempaka Jaya Sungkai Jaya, Ria Abkonita, membenarkan ada sekitar 15 siswa yang mengalami gejala keracunan, seperti mual, pusing, dan muntah usai melahap makanan yang disajikan dalam program MBG tersebut.
“Ada tiga siswa yang harus rawat inap. Yang lain menjalani rawat jalan saja,” kata dia seraya menyatakan pihaknya telah mengambil sampel muntahan siswa dan sisa makanan untuk diserahkan ke Dinas Kesehatan.
Menurutnya, sampel-sampel itu akan diuji di laboratorium guna mengetahui secara pasti penyebab keracunan, apakah berasal dari makanan program MBG atau faktor lain.
Kasus di Tubaba
Kasus keracunan usai melahap makanan MBG yang dialami tujuh siswa SDN 06 Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Senin (29/9/2025) siang, menggegerkan warga setempat.
Pasalnya, ini merupakan kasus perdana di kabupaten tersebut. Ketujuh siswa yang mengalami sakit perut usai melahap MGB langsung dilarikan ke RSUD Tubaba untuk pemeriksaan dan perawatan. Mereka adalah Kalista-usia 9 tahun kelas 4-, Niken –usia 11 tahun, kelas 5-, Lena Anggriana –usia 9 tahun, kelas 3-, Dika –usia 3 tahun, kelas 3-, Siska –usia 11 tahun, kelas 5-, Rahel –usia 9 tahun, kelas 4-, dan Fiki –usia 9 tahun, kelas 3.
Meski demikian, baik pihak sekolah maupun RSUD belum berani menyimpulkan penyebab keracunannya tujuh siswa itu karena MBG, hingga hasil laboratorium keluar.
Diketahui, menu MBG yang dikonsumsi para siswa itu terdiri dari nasi, yam goreng, bumbu kacang, tumis, wortel, sawi, serta pisang dan susu.
Sampai berita ini ditayangkan belum didapat penjelasan resmi dari Ketua Satgas MBG Provinsi Lampung, Saipul, penyebab bertumbangannya 58 siswa usai menyantap MBG tersebut. (kgm-1/inilampung)


